Jumat, 29 Maret 2024
32 C
Surabaya
More
    Jawa TimurKediriIstri Bupati Kediri Ajak Masyarakat Cegah Pernikahan Dini

    Istri Bupati Kediri Ajak Masyarakat Cegah Pernikahan Dini

    KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito mengajak masyarakat membangun kesadaran akan dampak negatif perkawinan di bawah umur ideal.

    Kegiatan itu digelar dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 Kabupaten Kediri yang berlokasi di Kampung KB, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Rabu (29/6/2022).

    Hadir dalam acara itu, kalangan anak-anak muda Kabupaten Kediri atau biasa disebut Cah Kediri yang tergabung dalam Duta GenRe.

    Melalui anak-anak itu, istri Bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta supaya mereka ikut mencegah stunting dengan menghindari pernikahan dini. Sebagaimana tema yang diusung dalam Peringatan Harganas 2022 itu ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting.

    Baca juga :  Sujono Teguh Wijaya Inginkan Kesejahteraan Pelaku UMKM Meningkat Lewat Pokmas

    “Harapannya Cah Kediri ini bisa mengimbau, mengajak anak-anak Kabupaten Kediri agar menghindari pernikahan dini. Karena salah satu dampak perkawinan usia dini adalah lahirnya bayi yang stunting,” kataKetua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kediri
    Eriani Annisa Hanindhito

    Menurutnya, Mbak Cicha mengatakan, dampak pernikahan dini, ibu yang hamil secara psikologi maupun tubuh belum siap. Hal itu menjadikan ibu hamil beresiko tinggi, termasuk kekurangan gizi.

    Dia meyakini, bilamana anak memahami resiko pernikahan dini dan pentingnya gizi baik, tidak akan ada stunting di Kabupaten Kediri.

    “Saya minta anak-anak ikut membantu Pemkab Kediri sebagai agent of change atau agen perubahan untuk mencegah stunting” harapnya.

    Baca juga :  Pererat Silaturahmi, HIPMI Kota Kediri Gelar Rangkaian Kegiatan Bukber Diantaranya “War Takjil”

    Lanjut Mbak Cicha dalam kesempatan itu berterima kasih kepada seluruh kader KB, penyuluh dan tenaga kesehatan Kabupaten Kediri yang telah mendampingi keluarga yang beresiko stunting untuk mencegah munculnya stunting baru. Kasus stunting di Kabupaten Kediri tahun 2022 ini tercatat pada angka 14,1 persen.

    “Mari kita bangun ketahanan keluarga kita untuk menuju stunting Kabupaten Kediri one digit tahun 2024,” pungkasnya. (Abi)

    Reporter : Moch Abi Madyan

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan