SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Sebuah tempat belajar pengajar bahasa Arab sangat sederhana di kawasan pusat kota Sidoarjo, di jalan Mayjen Sungkono atau lebih populer disebut Pucang. Dulu KH Abdurrahman mengajar di Musholah kemudian KH Mohammad Naser membuat kelas-kelas sederhana.
Proses belajar mengajar bahasa Arab dengan tidak meninggalkan metode tradisional, tetapi membekali keilmuan santri dengan dasar yang kuat dan terus didorong belajar lebih kuat dengan mandiri, alhamdulilah melahirkan santri bergelar profesor dan menjadi direktur lembaga bahasa di sejumlah perguruan tinggi Univeristas Islam Negeri. Di balik sukses santri mencapai gelar profesor dan menebar bahasa Arab se antero nusantara, berikut wawancara wartawati Koran Transparansi Nuriya Maslahah dengan KH Mohammad Naser atau biasa dipanggil Ustad Naser.
WT : Ustad kunci sukses para santri mencapai guru besar dan direktur di berbagai perguruan tinggi negeri?
Naser : Alhamdulillah, kita semua patut bersyukur bahwa bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran dan diajarkan di Madrasatul Alsun dengan memberikan bekal kepada santri begitu sungguh-sungguh, walaupun ibarat dinding hanya membangun sekedar pondasi dan satu batu merah, dan terus mendorong mereka para santri terus giat belajar dan belajar.
WT : Selain Profesor Akh Muzakki dan Profesor Muhammad Thohir katanya ada dua santri dipercaya direktur lembaga bahasa di Univeristas Islam Negeri (UIN)?
Naser : Alhamdulillah santri lulusan Alsun memang mendapat kepercayaan mengembangkan dan mempopulerkan bahasa Arab di beberapa tempat. Juga dipercaya menjadi direktur dan wakil direktur lembaga bahasa.
WT : Dimana Ustad?
Naser : Dr. Bambang Budi alumni Alsun tahun 94-an, alhamdulillah menjadi Direktur Lembaga Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Semoga mampu menjalankan amanat dengan baik dan pengembangan bahasa Arab di sana semakin maju dan terus meningkat, menebarkan keilmuan, sehingga semakin banyak yang mampu dan ahli berbahasa Arab secara keilmuan dan pengembangnya.
WT : Selain itu?
Naser : Alhamdulillah ada juga Dr Nur Qomari, Alumni Alsun tahun 2000-an dipercaya menjadi Direktur Lembaga Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tentu juga berharap dengan bersyukur dan memanjatkan doa supaya mereka lebih maju, lebih hebat dan lebih bermartabat selama mengembangkan bahasa Arab di mana saja.
WT : Kalau di UINSA?
Naser : Dua profesor yang memang minat belajar dan ketekunan selama menjadi santri di Alsun luar biasa semangat dan tirakatnya, sudah tidak bisa diceritakan lagi. Pokok Muzakki dan Thohir itu sungguh-sungguh. Bahkan sampai sekarang masih sering masih sering komunikasi dan konsultasi. Walaupun keilmuan dan pengetahuannya sudah maju dan berkembang luar biasa.