Khofifah: Dua Tahun Menjabat 344 Desa di Jatim Bebas Tertinggal

Khofifah: Dua Tahun Menjabat 344 Desa di Jatim Bebas Tertinggal
Gubernur Khofifah ketika menghadiri Pelantikan dan Rakerwil PW IKA PMII Jatim di Hotel Bumi, Minggu 12/6/2022)

IKA PMII harus ada upaya memajukan masyarakat desa secara lebih komprehensif dan terukur agar terjadi percepatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)  di desa.

Hal itu relevan mengingat kebanyakan warga NU memang  banyak yang tinggal di desa. Sebagaimana diketahui PMII adalah organisasi mahasiswa yang berada di bawah naungan NU.

“Warga NU sebagian besar tinggal  di desa. Saya ingin mengingatkan untuk IKA PMII bahwa mereka yang di desa-desa itu bisa menjadi bagian dari penguatan integrasi bangsa. Mereka pekerja keras dan memiliki keihlasan yang luar biasa mendo’akan bangsa dan negara kita. Mereka harus sama-sama kita dorong keluar dari kemiskinan. Mereka harus terdidik, sehat, sejahtera. Tiga hal itu yang kita bisa lakukan pemetaan dan intervensi  bersama,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan, dalam segi religiusitas, memajukan masyarakat desa menjadi penting karena atas doa tulus ihlas  merekalah negara kita terjaga aman dan kondusif.

“Kita semua tahu bahwa rata-rata  masyarakat  Jawa Timur   yang tinggal di perdesaan  itu sebagian besar ikut majelis thoriqoh yang mendoakan bangsa dan negara dengan tulus ikhlas  agar aman rukun tentrem. Jadi, betapa keikhlasannya terbangun luar biasa dari warga-warga desa ini,” tuturnya.

Untuk itu, Khofifah menyebutkan, Pemerintah Provinsi Jatim telah memetakan program-program yang kini telah terlihat hasilnya. Salah satunya adalah bagaimana desa-desa tertinggal di Jatim dapat dipacu untuk menjadi bebas desa tertinggal.

Tak hanya itu, Jatim juga merupakan pemegang 5 ranking dari 10 besar desa dengan status Indeks Desa Mandiri (IDM) tertinggi. Kelima desa itu adalah Desa Oro-oro Ombo, Sidomulyo, dan Punten yang masing-masing berada di Kota Batu. Sementara Desa Gentengkulon dan Genteng Wetan ada di Kab. Banyuwangi.

“Selain itu, saya ingin menyampaikan dengan data  BPS bahwa 30% penurunan kemiskinan nasional  periode Maret- September 2021 itu di Jawa Timur. Saya ingin menyampaikan juga pada 10 tahun terakhir, kemiskinan di desa di Jawa Timur turunnya paling signifikan yakni turun 1,307%  pada periode Maret- September  2021,” imbuh Khofifah. (min)