SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawannsa ini tergolong gubernur yang sangat istimewa. Betapa tidak, tahun 2019 dimana Jawa Timur saat itu terdapat 344 desa tertinggal, namun dua tahun setelahnya, statusnya sudah berubah menjadi bebas tertinggal.
Gubernur perempuan pertama itupun lalu pamer kepada PW IKA PMII (Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Jawa Timur.
Dalam forum pelantikan dan rakerwil di Hotel Bumi, Khofifah menyebut, saat Saya dan pak Emil mendapat mandat sebagai gubernur dan wagub, saya minta Kadis DPMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) mengundang sangat banyak narasumber dari berbagai perguruan tinggi.
Lalu mereka membuat klaster-klaster atas permintaan kami. Kemudian saya buat peta-peta lalu rekomendasi-rekomendasi itu kita coba laksanakan. Alhamdulillah dalam 2 tahun ini sampai dengan Juli tahun 2021, 344 desa di Jawa Timur dari Tertinggal menjadi bebas desa tertinggal,” kata Khofifah bangga.
Itu juga berkat support dari Kemendes/ PDTT yang luar biasa untuk Provinsi Jawa Timur, tandasnya melanjutkan.
Khofifah menjelaskan, bahwa bebas desa tertinggal ini berarti desa-desa di Jatim relatif mulai menuju mandiri dan sejahtera. Ukurannya adalah kecukupan infrastruktur, elektrifikasi, dan pendidikan yang ada di desa-desa.
Selain itu, Desa Mandiri di Jatim merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan 697 Desa Mandiri dari total 7.724 desa. Sedangkan 3.283 desa dikategorikan Maju dan 3.742 merupakan Desa Berkembang. Sisa dua desa merupakan desa yang secara de facto tidak memenuhi syarat sebagai desa sehingga dihapus dari daftar desa karena fenomena lapindo.
Gubernur secara khusus mengajak IKA PMII Jatim memajukan desa menjadi masyarakat terdidik, sehat dan sejahtera.