Ludruk & Dolanan Jadul Meriahkan Kegiatan “Bulan Bung Karno” di Kota Mojokerto

Ludruk & Dolanan Jadul Meriahkan Kegiatan “Bulan Bung Karno” di Kota Mojokerto
Foto: Ning Ita, Wali Kota Mojokerto menyaksiakan dolanan naik enggrang yang diperankan pelajar SDN Purwotengah, seperti saat Bung Karno, melakukan dolanan bersama teman-teman di kelasnya di tempat ini.

Ditemui terpisah, Anggota Komisi B DPRD Jatim, SW. Nugroho yang hadir menyaksikan berbagai kegiatan di Bulan Bung Karno menyampaikan apresiasi terhadap upaya Pemerintah Kota Mojokerto yang merawat rekam jejak Soekarno kecil. Ia mengatakan bahwa di SDN Purwotengah 1 Kota Mojokerto inilah kesadaran kebangsaan Bung Karno mulai terbangun. “Kami mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Mojokerto yang menjadikan SDN Purwotengah 1 Kota Mojokerto sebagai jejak sejarah perjuangan Bung Karno,” ungkapnya

Sementara itu, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menjelaskan ditetapkannya bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno dalam rangka bentuk penghormatan kita terhadap Sang Proklamator sekaligus memberikan literasi sejarah kepada masyarakat luas, bahwa Mojokerto adalah bagian dari saksi sejarah napak tilas Sang Proklamator ketika beliau kecil selama 8,5 tahun tinggal di Kota Mojokerto
“Kami libatkan anak- anak usia Sekolah Dasar dalam memerankan berbagai macam permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok, ini dalam rangka meningkatkan kegotong – royongan, kekompakan, soliditas pada anak- anak sejak dini”jelas Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat dikonfirmasi, Jum’at (3/6/2022) pagi tadi.
Menurut Ning Ita, sejumlah dolanan tradisional mulai dari enggrang, congklak, sonda, bakiak, hingga rangku alu dimainkan oleh ratusan siswa Sekolah Dasar se- Kota Mojokerto. Dolanan yang dilakukan berkelompok sengaja dipilih untuk menanamkan dan meningkatkan rasa gotong-royong, kekompakan, dan soliditas pada anak- anak sejak usia dini.
Menurut Ning Ita, selain penampilan dolanan jadul, Kegiatan Bulan Bung Karno juga diwarnai sejumlah lomba, diantaranya lomba bercerita, foto, pidato mirip Soekarno, hingga lomba kostum mirip Soekarno kecil.
“Ada juga beberapa lomba yang merepresentasikan bagaimana menjadi Soekarno ketika kecil baik itu dalam bentuk foto bergaya Soekarno, fashion show, hingga memakai busana ala Soekarno kecil, tentu ini bagian dari upaya kami mengenalkan kepada anak- anak sosok Soekarno yang dikenal memiliki pemikiran visioner serta jiwa Nasionalisme yang tinggi,”jelas Walikota.
Masih kata Ning Ita, sebagai bagian dari napak tilas sejarah keberadaan Sang Proklamator Bangsa, Pemerintah Kota Mojokerto berupaya membangkitkan kembali sejarah Soekarno semasa tinggal di Kota Mojokerto untuk lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat luas, salah satunya melalui kegiatan Bulan Bung Karno ini.
“Ini semua kami laksanakan dalam rangka bentuk penghormatan kita terhadap Sang Proklamator sekaligus memberikan literasi sejarah kepada masyarakat luas, bahwa Mojokerto adalah bagian dari saksi sejarah napak tilas Sang Proklamator ketika beliau kecil selama 8,5 tahun tinggal di Kota Mojokerto,” jelasnya. (gia)