Menurutnya, puluhan umat yang datang, sesuai tradisi melakukan prosesi Pradaksina sebagai bentuk perwujudan dan penghormatan kepada sang Buddha, dilakukan dengan berjalan mengelilingi patung Budha sebanyak 3 kali searah jarum jam.
Pemuka Agama yang akrab disapa, Daniel, mengutarakan, pada perayaan Waisak tahun ini mengusunh tema utama perdamaian dalam membangun moderasi beragama. Dimana hal tersebut dimaknai untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama serta menjaga ketentraman masyarakat antar umat beragama.
Lanjutnya, oleh karena itu, pihaknya mengambil langkah untuk mengirimkan pesan perdamaian kepada umat Buddha, agar tetap tenang dan tetap memiliki rasa cinta. Selain itu, membangun hubungan yang moderat antar umat beragama.
Terakhir, dirinya juga berharap situasi di masyarakat segera pulih, apalagi dengan ekonomi yang terdampak pandemi. Selain itu, kecukupan Dewan Kota Kediri dapat dipertahankan untuk menciptakan suasana aman dan damai di masyarakat.
” Intinya agar kedamaian ini tidak terganggu terutama khususnya bagi kita untuk yang di Kota. harapan kami kondisi masyarakat ini bisa segera pulih utama dalam ekonomi yang terdampak oleh pandemi ini, kedua juga keamanan, kedamaian, ketenteraman ini bisa tetap terjaga, karena pada dasarnya yang dicari oleh masyarakat ini kedamaian,” tutupnya. (abi)