SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Mantan Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, Bayu Airlangga memilih mundur dari keanggotaan partai berlambang Bintang Mercy tersebut. Dia menyatakan keputusan ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap 25 DPC yang mendukungnya saat Musyawarah Daerah. “Saya memutuskan mundur dari Partai Demokrat per Kamis, 21 April 2022,” kata Bayu.
Ia mundur karena merasa dizalimi saat Musda Demokrat Jatim. “Bagi saya, ketika saya dan tentunya para DPC pendukung saya dizalimi terkait Musda, tidak ada pilihan lain selain mundur dari partai. Kami ingat saat pembukaan Musda, ketum AHY menjanjikan demokratis. Tapi bisa dinilai publik sendiri, bagaimana hasil Musda Demokrat Jatim,” terangnya.
“Ada tanggung jawab moral dan etika kepatutan berpolitik. Batas kepatutan itu tidak boleh diterjang seenaknya saja. Sebagai seorang kader yang menjunjung asas demokrasi, ketika demokrasi itu sendiri tidak ada di partai, saya memutuskan mundur dari Demokrat,” tambahnya.
Menantu Mantan Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) ini menambahkan, keputusan mundur sebagai bentuk tanggung jawab kepada 25 DPC. Ia sekaligus menyampaikan terima kasih kepada seluruh 25 DPC yang berjuang mendukungnya saat Musda. Secara khusus, Bayu juga menyampaikan terima kasih kepada Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). “Saya beberapa kali setelah pengumuman Musda ditawari sejumlah jabatan pengurus di Demokrat Jatim. Tapi saya menolak itu, sebagai bentuk rasa prihatin saya atas matinya demokrasi di Demokrat dan tanggung jawab ke 25 DPC yang mendukung saya selama ini,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, dalam Musda Demokrat Jatim yang digelar 20 Januari lalu, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 DPC. Sementara Emil Elestianto Dardak meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP justru memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim.