Lestarikan Reog Juga Perlu Dana

Lestarikan Reog Juga Perlu Dana
Ketua DPRD Kabupaten Magetan H. Sujatno, SE, MM

Seniman reog tidak terima dengan klaim Malaysia karena reog budaya asli Indonesia. Seperti kegiatan malam yang dihadiri ratusan seniman dari puluhan kelompok seni reog Kabupaten Magetan adalah bentuk kecintaan terhadap seni reog yang juga merupakan kesenian asli bangsa Indonesia.

Jadi, kesenian reog Ponorogo harus dilestarikan karena kita sebagai rakyat indonesia harus mensyukuri berbagai jenis kebudayaan yang ada di indonesia,khususnya reog Ponorogo. Reog ponorogo wajib dilestarikan, dari hari ke hari rakyat indonesia semakin  jarang memainkannya, jika sudah begitu dengan cepat bangsa lain bisa saja  mengambil alih dan diakui sebagai kebudayaannya.

Sedangkan kepada Pemerintah kami berharap lebih serius dan sungguh sungguh memperjuangkan agar Seni reog bisa diakui oleh badan Kebudayaan Internasioanal (Unesco), agar tetap menjadi kebudayaan asli bangsa Indonesia dan milik bangsa sebagai jati diri budaya bangsa Indonesia.

Lestarikan Reog Juga Perlu Dana

WT : Menurut pak Ketua, apakah frekuensi gelaran Reog ini sangat kurang ?

Ketua DPRD : Frekuensi gelaran reog diakui ataupun tidak memang perlu untuk ditambah. Caranya bisa menjadi suguhan tamu tamu nasional, internasional, bahkan di festivalkan. Dalam hajatan keluarga atau bersih desa juga perlu di tampilkan. Dengan begitu seniman Reog Ponorogo akan lebih bersemangat. Dan tak kalah pentingnya tampilan Reog harus disesuaikan dengan situasi kekinian.

WT : Adakah Pembinaan untuk Seniman Reog ?

Ketua DPRD : Ini membutuhkan dana, sebab itu Pemerintah harus intervensi dengan menyisihkan anggaran untuk seniman dan merawat perangkat reognya. Tidak hanya reog saja melainkan juga seni dan budaya yang lain. Saya kira Dinas Pariwisata harus melihat ini sebagai potensi devisa daerah. Seniman reog memang tidak bisa menggantungnya hidupnya reog sebagai pekerjaan. Ini hendaknya menjadi perhatian bersama. (rud)