Kamis, 3 Oktober 2024
31 C
Surabaya
More
    Jawa TimurKediriCek Kesuburan Lahan di Kabupaten Kediri, Bupati Mas Dhito Bangun Laboratorium Tanah

    Cek Kesuburan Lahan di Kabupaten Kediri, Bupati Mas Dhito Bangun Laboratorium Tanah

    KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebagai sarana untuk mengetahui dan mengukur unsur hara makro dan mikro dalam tanah secara rinci. Bupati Kediri membangun laboratorium tanah.

    Laboratorium tanah yang berlokasi di sebelah selatan gedung convention hall SLG atau bekas bangunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri itu melayani analisis uji kandungan tanah.

    Dimana keberadaanya masih jarang dimiliki oleh kabupaten lain di Indonesia, sedangkan parameter uji meliputi PH tanah, C-organik, nitrogen, fosfor, kalium total tanah, kalium dapat ditukar, kalsium, magnesium, natrium, dan kapasitas tukar kation.

    Menariknya, bagi petani di Kabupaten Kediri yang ingin mengetahui kesuburan lahannya dapat datang membawa sampel tanah untuk diuji, gratis. Hal itu, sebagai bentuk keseriusan Pemkab Kediri dibawah kepemimpinan Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Wakil Bupati Dewi Maria Ulfa untuk mendukung pertanian di Bumi Panjalu.

    Bupati Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, 80 persen masyarakat di Kabupaten Kediri berprofesi sebagai petani. Dengan lahan pertanian yang ada, pihaknya telah memetakan kawasan argopolitan berdasarkan potensi yang dihasilkan.

    Baca juga :  Pemkab Kediri Angkat Karya Anak Muda di Inacraft 2024

    “Kawasan argopolitan ini supaya petani tidak latah. Kalau disini nanam cabe terus cabenya panen jangan sampe sebelahnya terus ikutan. Ini bergantung pada peta kesuburan tanahnya,” ujarnya, Minggu (31/3/2022).

    Hasil pemetaan itu, yakni kawasan pakan cupung (pare, kandangan, puncu, jepung.red) sebagai penghasil cabe. Lalu kawasan sego batam (semen, grogol, banyakan, tarokan, mojo) dengan komoditas utamanya mangga podang, termasuk kopi. Kemudian, palempari (pare, plemahan, papar, purwoasri) sebagai penghasil beras.

    Bupati yang akrab disapa Mas Dhito juga mengutarakan, untuk memetakan kesuburan tanah, harus dilakukan pengukuran unsur dalam tanah yang dibutuhkan tanaman melalui uji laboratorium. Dengan begitu dapat diprediksi tingkat produktivitas serta cara peningkatan kesuburan lahan dengan sistem pemupukan yang terukur.

    “Maka tahun 2022 saya buat labolatorium tanah, untuk mengecek peta kesuburan tanah satu kabupaten,” imbuhnya.

    Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo menjelaskan, salah satu program prioritas Bupati Kediri yakni Desa Inovasi Tani Organik atau DITO. Adanya program itu, harapannya semua harus bisa terukur.

    Baca juga :  Pilkada Serentak 2024, KPU Kota Kediri Siapkan Strategi Kampanye dan APK

    “Jadi dengan adanya kelangkaan pupuk, harapan beliau (Mas Dhito.red) petani bisa spesifik dalam pemupukan, jadi efisiensi bisa terjadi,” katanya.

    Supaya pemupukan bisa dilakukan secara spesifik harus ada alat ukur. Hal itulah pentingnya adanya laboratorium tanah tersebut. Sehingga unsur makro tanah seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, dan unsur mikro seperti kalsium, magnesium, natrium dan yang lain dapat diketahui secara detail.

    “Hasilnya nanti berapa, standar yang dibutuhkan berapa nanti kita sampaikan rekomendasi ke petani, bahkan sampai ke pemupukannya yang dibutuhkan berapa kita sampaikan,” paparnya.

    Bagi petani di Kabupaten Kediri yang ingin mengujikan tanahnya, bisa datang ke laboratorium tanah membawa sampel tanah komposit minimal 1 kg untuk dianalisis. Menurut Anang, dalam satu hari bisa dilakukan uji enam sampel, sedang waktu tunggu seluruh parameter uji selama 10 hari.

    “Laboratorium tanah ini cukup detail dan jarang sekali kabupaten lain memiliki, karena unsur makro dan mikro disini bisa diketahui,” ungkapnya.

    Baca juga :  Sematkan Pesan Pilkada Damai, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kabupaten Kediri

    Dari petani yang datang mengujikan tanahnya untuk dianalisis akan diketahui koordinat lokasi. Selain dari petani yang mengujikan tanahnya itu, petugas juga aktif melakukan uji sampel tanah. Hasilnya, semua akan terkoneksi di dalam sistem yang dimiliki Dispertabun menjadi peta tanah Kabupaten Kediri.

    Melalui peta tanah itu, dapat diketahui kondisi unsur makro dan mikro tanah saat uji sampel, termasuk progres kondisi tanah dari tahun ke tahun. Dengan begitu dapat diketahui manfaatnya, termasuk petani dalam melakukan pemupukan lahan akan lebih spesifik dan terukur.

    “Ketika efisiensi bisa terjadi harapan kami kemandirian petani bisa tercapai dan tentunya kesejahteraan petani bisa meningkat. Itu yang diharapkan dari Bupati Kediri (Mas Dhito.red),” urainya.

    Selain laboratorium tanah yang dimiliki tersebut, diakui, untuk di lapangan bila diperlukan standarisasi secara mendadak pihaknya juga memiliki alat uji elektroda digital. Alat itu digunakan untuk menguji secara makro baik unsur nitrogen, fosfor dan kalium.

    “Kedepan kita akan buat lab terpadu di gedung ini juga, selain lab tanah yang sudah ada, ada lab pasca panen, lab agency hayati, dan lab kultur jaringan,”pungkasnya. (Abi)

    Reporter : Moch Abi Madyan

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2022 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan