banner 728x90

Laksanakan Arahan Presiden: Gubernur Khofifah Komitmen Aksi Afirmasi BBI se Jatim 26,8 Trilliun

Laksanakan Arahan Presiden: Gubernur Khofifah Komitmen Aksi Afirmasi BBI se Jatim 26,8 Trilliun
Presideb Joko Widodo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

“Saya harapkan Kepala Daerah melakukan monitoring secara berkala utamanya yang masih dalam proses. Sedangkan yang belum punya SK, saya harap percepatan pembuatan Tim P3DN bisa disegerakan. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden dalam forum ini,” pintanya.

Dalam semangat Optimis Jatim Bangkit 2022, Khofifah percaya bahwa upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim hingga 5,0-5,8%.

Sebelumnya, dalam kegiatan ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan arahannya bahwa saat ini semua negara mengalami kesulitan ekonomi. Baik karena pandemi Covid-19, maupun perang berdampak pada sektor secara luas.

Di Indonesia misalnya kelangkaan harga pangan serta langkanya kontainer menjadikan pengiriman logistik terhambat. Sehingga dampaknya, berimbas pada angka inflasi yang melonjak.

“Hari ini kita masih bisa mengendalikan laju inflasi. Namun format pengendalian inflasi dengan ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi harus ditemukan oleh Lembaga, Kepala Daerah, BUMN dan sektor strategis lainnya,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan, ada cara mudah yang bisa dilakukan. Yakni adalah menggunakan APBN untuk trigger pertumbuhan ekonomi. Hari ini, lanjut ya skema kerja detil harus dilakukan secara makro dan mikro. Jokowi menuturkan bahwa masih banyak ditemukan baik Kementerian, Lembaga, BUMN, hingga Pemerintah Daerah yang masih belanja produk impor.

Ia menjelaskan bahwa saat ini anggaran untuk Pemerintah Pusat Rp 526 triliun, untuk pemerintah daerah Rp 536 triliun serta untuk BUMN sebanyak Rp 420 triliun adalah jumlah yang besar dan harus dimanfaatkan untuk belanja produk dalam negeri.

“Dibelokkan sedikit, sekitar 40% saja akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Di daerah bisa mencapai 1,5-1,7% dan untuk BUMN bisa mencapi 0,4%,” katanya

“Jangan sampai kita tidak melakukan belanja dalam negeri. Kita harus merubah mindset agar tidak terjadi capital outflow,” imbuhnya

Kepada seluruh audiens dalam arahannya, Jokowi meminta seluruh pihak untuk tidak berbangga dengan capaian transaksi belanja dalam negeri sebanyak Rp. 214,4 triliun.

Menurut Jokowi, sebelum bulan Mei mendatang target nasional yakni Rp. 400 triliun rupiah harus bisa dicapai. Oleh karenanya, Jokowi menginstruksikan untuk segera mendorong UMKM yang ada di daerah agar segera bisa masuk e-katalog sebanyak-banyaknya.

“Saya minta kepada Kepala LKPP, akhir tahun harus bisa tembus diatas satu juta. Kepala daerah ambil lah umkm yang bagus untuk masuk ke e-katalog. Buatlah proses pembuatan SNI yang murah dan mudah. Jangan dipersulit, mari dipermudah. Biar semua bisa masuk (e-katalog),” jelasnya

Diakhir dirinya meminta untuk implementasi pelaksanaan belanja produk dalam negeri melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk betul terlaksana di lapangan.

“Jangan sampai ada impor barang dan diakui oleh pabrik-pabrik lokal. Pengawasan ini harus diperketat. Sehingga target-target yang sudah dibuat bisa terpenuhi,” pungkasnya. (min)