banner 728x90

Pasar Turi Dibuka 22 Maret, Eri: Ego Harus Dilepas

Pasar Turi Dibuka 22 Maret, Eri: Ego Harus Dilepas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, pemkot terus menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi keluhan para pedagang.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pasar Turi Baru akan dibuka dan dioperasionalkan pada 22 Maret 2022 nanti. Kalangan DPRD Kota Surabaya memberikan apresiasi menyusul intervensi Pemkot Surabaya dalam menyelesaikan persoalan pedagang dan investor.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, pemkot terus menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi keluhan para pedagang. Bahkan, beberapa persoalan itu sudah diselesaikan pada saat duduk bersama antara pedagang, investor atau pengelola Pasar Turi Baru, dan juga jajaran Pemkot Surabaya.

“Pada saat duduk bersama itu, diawal-awal saya sampaikan bahwa egonya harus diletakkan dulu, dan kita harus meletakkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umat. Buat saya, pemerintah hadir itu sebagai fasilitator dan harus bisa memberikan pengayoman, dan itu yang saya lakukan untuk menyelesaikan persoalan di Pasar Turi Baru ini,” katanya, Jumat (11/3/2022).

Tanggapan positif pun datang dari kalangan DPRD Kota Surabaya. Mereka menilai bahwa langkah Wali Kota bersama jajaran Pemkot Surabaya sangat luar biasa, karena pasar tersebut sudah belasan tahun bermasalah.

“Saya harus objektif ya, bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Wali ini sangat fenomenal,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz.

Ia mengakui bahwa sudah beberapa kali ditemui dan menerima keluhan dari para pedagang, terutama yang menempati stand di Tempat Penampungan Sementara (TPS). “Sebelumnya, kami sudah berusaha mencarikan jalan keluar tetap saja buntu. Saya sampai sempat putus asa tidak menemukan jalan keluar. Nah, dengan adanya intervensi langsung pemkot, alhamdulillah sudah ada jalan. Ini pasti doa banyak orang dan dikabulkan oleh Allah melalui tangannya Pak Eri,” katanya.

Untuk itu,  Mahfudz meminta kesempatan ini untuk tidak disia-siakan para pedagang. Sebab, selama ini dia melihat memang ada gap atau kesenjangan antara pihak pedagang dengan pengelola Pasar Turi Baru itu, sehingga sudah menjadi kewajiban pemerintah kota hadir untuk memberikan jalan tengah.

“Pemerintahan Pak Eri ini sudah bisa menjadi penengah, tapi juga jangan sampai pasar turi ini seperti pasar-pasar lainnya yang cenderung mati suri. Makanya, pemerintah harus benar-benar hadir dalam mengawasi, sehingga benar-benar bisa mengembangkan dan menumbuhkan pasar tersebut. Jadi, saya berharap ini menjadi triger untuk terus mengembangkan pasar-pasar lainnya di Kota Surabaya,” ujarnya.

Ia juga meminta pihak investor atau pengelola Pasar Turi Baru untuk profesional, jangan sampai ketika sudah berjalan atau beroperasi, beberapa fasilitas untuk pedagang dikurangi. Sebab, kejadian seperti ini sudah terjadi di beberapa pasar di Surabaya.

“Nah, di sinilah tugas pemerintah untuk hadir dalam mengatasi investor,” katanya.