banner 728x90

Dispendik Surabaya Diminta Ubah Skema Jaspel Tenaga PAUD

Dispendik Surabaya Diminta Ubah Skema Jaspel Tenaga PAUD
Dispendik Kota Surabaya diminta mengevaluasi dan mengubah skema Jasa Pelayanan (Jaspel) tenaga pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Keempat, Kadispendik juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap kebutuhan prasarana, seperti alat peraga dan kebutuhan lainnya, serta membuat standar pengajaran PAUD. Hal ini diharapkan, agar semua PAUD memiliki standar yang sama, sehingga peran pemerintah adalah membantu memenuhi prasarana yang diperlukan.

“Jadi cara mengajarnya bisa sama, prasarana sama, dan kemampuan guru juga sama. Inilah tugas pemerintah,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya Graha Bunda PAUD ini bisa digunakan sebagai tempat berkumpulnya para tenaga pendidik PAUD, untuk bersumbangsih memberikan ilmu pengetahuannya agar model pembelajaran bisa lebih tepat bagi anak-anak usia dini di Kota Pahlawan.

Selain itu, tenaga pendidik PAUD diharapkan bisa memberikan pembaharuan dalam mengajar dan melengkapi kekurangan PAUD satu dengan lainnya. Sebab, semua PAUD bergerak bersama dengan gotong royong dan kekeluargaan, untuk menciptakan anak-anak yang hebat yang nantinya menjadi pemimpin dimasa mendatang.

“Tenaga pendidik PAUD adalah orang yang hebat tanpa pamrih, oleh karena itu menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan apresiasi yang terbaik. Tanpa mereka, Kota Surabaya tidak bisa mencetak pemimpin hebat di masa yang akan datang. Sekali lagi tolong hargai tenaga pendidik PAUD, mari bersama-sama menciptakan pemimpin baru dari Arek Suroboyo dengan bergotong royong dan rasa kekeluargaan antara pemerintah dan para tenaga pendidik PAUD,” tandasnya.

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, terkait teknis atau skema pembelajaran PAUD di Kota Surabaya, pihaknya akan menyiapkan indikator percontohan bagi para tenaga pendidik PAUD, serta menyiapkan sarana dan prasarana edukasi.

Ia mengatakan, akan segera melakukan pertemuan dengan para tenaga pendidik PAUD secara bertahap untuk menyamakan menyusun skema pembelajaran.

“Terkait kompetensi para guru, kita juga siap untuk penyegaran. Karena dasar dan kisi-kisi ini sama, hanya saja isinya akan menyesuaikan dengan kondisi anak-anak, saat pandemi Covid-19,” tukasnya. **