“Kita tahu bahwa semua inovasi menjadi pintu terbaik, tapi jangan lupa bahwa semua itu harus menjadi subjek, buka menjadi objek, yang pada akhirnya kewalahan dalam menyikapi perkembangan teknologi dan informasi,” ujarnya.
Patota Tambunan, Head of Tribe Ekosistem Inovasi DTO Kemenkes selaku koordinator acara mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari inovasi-inovasi di bidang kesehatan dan di bidang bioteknologi, untuk mempercepat transformasi digital kesehatan di Indonesia.
“Prosesnya sudah berjalan sejak bulan Januari lalu, dan kita telah menerima 105 inovasi dari seluruh Indonesia, dari bidang iptek dan bidang biotek dan itu dari bidang telekonsultasi, untuk penelitian geoteknologi senyawa marker,” katanya.
Dikatakannya, telah terpilih 15 inovasi untuk lanjut ke tahap berikutnya, yaitu 11 inovasi di bidang healtech , dan 4 inovasi di bidang biotek yang nanti akan dilakukan demo di akhir Maret.
Lebih lanjut dikatakannya, acara ini bertujuan menggali aspirasi, menggali masukan, dan menghubungkan antara industri kesehatan, antara pemerintah sebagai regulator, kementrian pariwisata juga untuk pengembangan industri kreatif dan digital, serta peneliti dari universitas, maupun industri yang memiliki inovasi yang siap untuk direalisasi, dikeluarkan, implementasikan untuk dipakai masyarakat. “Semoga diskusi hari ini menjadi langkah awal mempercepat dan meratakan pelayanan kesehatan secara digital di Indonesia,” harapnya.(*/jon).