Kediri  

Bupati Kediri Berharap Setiap Dinas Berinovasi Program Bukan Copy Paste

Bupati Kediri Berharap Setiap Dinas Berinovasi Program Bukan Copy Paste
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat melakukan podcast bersama politikus Akbar Faisal

Bupati berusia 29 tahun itu mengaku satu tahun awal merasa sedih, lantaran kepala kepala dinas takut bertemu dengannya. Dia berterus terang, pernah ada yang menemui membawa uang untuk kepentingan jabatan.

“Tapi saya tolak, ada yang ngakal-ngakali mungkin itu bahasanya,” tegasnya.

Mas Dhito menceritakan, banyaknya surat yang datang setiap harinya, sebagai manusia ada fase disaat tidak teliti. Dia mencontohkan, satu program pembangunan dengan nilai sekian puluh milyar. Merasa ada permainan, pembangunan itu tidak disetujui.

Kemudian, yang terjadi program itu namanya dirubah dan diusulkan kembali menjadi satu dengan program yang cukup banyak. Nilai nominal anggaran yang diajukan pun dikurangi.

“Contoh, misalnya program pengadaan air minum dihargai Rp 1 milyar tidak saya disetujui, pada 2-3 minggu berikutnya diusulkan lagi program pengadaan air kendi, misalkan,” urainya.

Mendengar penjelasan itu, Akbar Faisal seketika tertawa. Kasus seperti itu menurut dia sudah menjadi penyakit di kebanyakan daerah.

“Penyakitnya itu, di daerah lain juga terjadi,” ungkap Akbar Faisal.

Menurut Mas Dhito penyakit seperti itu tidak bisa dibiarkan. Disisi lain, dia pun tak ingin karena tidak suka lantas langsung memanggil untuj melakukan mutasi dari jabatan. Cara semacam itu dinilai tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

“Penyakit seperti ini sudah harus dibedah. Ini sudah harus betul-betul dikasih tahu, bahwa kalau pola ini masih dilakukan maka yang bersangkutan akan saya ganti,” tegas Bupati Kediri

Dalam podcast itu, Akbar Faisal memaparkan data 10 kabupaten dengan daya saling berkelanjutan teratas dimana Kabupaten Kediri adalah kabupaten yang memiliki daya saing tertinggi diantara seluruh kabupaten di Pulau Jawa. Secara nasional Kabupaten Kediri berada di urutan keempat. (abi)