Khofifah Marah, Produsen Minyak Goreng Tak Miliki Rasa Nasionalisme

Khofifah Marah, Produsen Minyak Goreng Tak Miliki Rasa Nasionalisme

“Kalau produksinya tidak berubah, tidak berkurang, kenapa barangnya menjadi langka.  Mari kita panggil jiwa nasionalisme dengan membantu masyarakat agar minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)  mudah didapat,” katanya.

Menurut Ketua IKA Universitas Airlangga tersebut, saat-saat inilah sebetulnya tarikan nafas nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia terpanggil. Yakni dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Mari kita membuka sensitifitas karena banyak pedagang gorengan yang berhenti berjualan karena minyak goreng mahal dan langka,” imbuhnya.

“Saya mohon kepada pelaku usaha yang terkait rantai pasok minyak goreng  agar segera menyalurkan minyak goreng lebih cepat. Jangan  ditunda atau malah ditahan. Kasihan masyarakat umum yang betul-betul membutuhkan. Tolong, sekali lagi  tunjukkan jiwa nasionalisme,” ujarnya.

Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Pemkab dan Pemkot terus menggencarkan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di seluruh Jawa Timur.

Operasi pasar tersebut ditujukan untuk masyarakat umum atau konsumen akhir yang saat ini kesulitan memperoleh minyak goreng karena langka.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut baik Bupati/Wali Kota se- Jatim yang mengadakan operasi pasar minyak goreng di wilayahnya masing-masing. Hal tersebut dapat membantu masyarakat mengatasi kelangkaan minyak goreng.

“Kami harap dengan adanya operasi pasar ini bisa membantu  dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng meski berjangka pendek. Kita perlu melakukan lebih sistemik berjangka panjang,” tegas mantan Mensos RI itu. (sr/min)