“Saya tadi sengaja menampilkan contoh PON Papua berapa biayanya, itu agar daerah mempersiapkan kesiapannya. Kan gini, PON itu pada saat daerah mau biding sebagai tuan rumah itu sudah ada modal kesanggupan, itu yang paling penting. Dari kesanggupan itu apa yang bisa disupport oleh pemerintah pusat menjadi hal selanjutnya. Jadi utamanya PON itu leading daerah bukan pusat, jadi pusat akan melengkapi,” katanya.
Menurut Amali, ujung kesuksesan adalah harus sukses pemanfaatan berbagai fasilitas yang dibangun agar terus bermanfaat dalam pembinaan prestasi olahraga.
“Silakan, saran saya boleh belajar dari tempat penyelenggaraan PON sebelumnya, yang baik diambil, yang kurang diperbaiki. Setelah selesai even, fasilitas harus terus hidup. Terus terang selama ini kita belum sukses tentang hal ini, maka di PON Aceh-Sumut ini harus direncanakan dengan baik agar sukses pasca even dari segi pemanfaatan fasilitas,” ujarnya.
Menanggapi arahan, saran, dan harapan Menpora tentang berbagai target sukses PON, kedua gubernur menyambut baik, menyampaikan terima kasih karena sudah diingatkan sejak kesepakatan bersama, perencanaan yang matang, hingga sinergi pengelolaan berbagai fasilitas olahraga agar usai even tetap bermanfaat guna pembinaan atlet di daerah.
“Terima kasih Bapak Menpora, berbagai arahan dan peringatannya menjadikan Aceh semakin siap sebagai tuan rumah. Kami sudah sepakat dengan Gubernur Sumatera Utara, dan tahapan time line dan lainnya siap dijalankan,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Sementara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, “Pak Menpora rapat koordinasi telah kami lakukan, sudah disampaikan ke KONI Pusat dan dilaporkan kepada Bapak. Arahan tentang pasca even fasilitas tetap berfungsi sudah kami masukkan dalam perencanaan yang matang sehingga nanti terus dapat dipakai dan integrasi,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, mengatakan bahwa PON ke-21 Aceh-Sumut ini harus lebih baik dari PON-PON sebelumnya. Apalagi ini menjadi penyelenggaraan pertama dengan lebih satu provinsi sebagai tuan rumah.
“Arahan Pak Menpora harus kita laksanakan dengan baik, PON tahun 2024 harus lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Ini diselenggarakan lebih dari satu provinsi, harus koordinasi yang baik dan menjadi contoh,” katanya.
Penandatangan deklarasi dilakukan langsung oleh Menpora RI Zainudin Amali, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Ketum KONI Aceh Muzakir Manaf, dan Ketum KONI Sumut John Ismadi Lubis. **