Karena itu pula, ia nenegaskan bahwa mulai minggu ini akan berkonsentrasi ke pelayanan puskesmas. Dengan harapan, Dinkes Surabaya berinovasi membuat gebrakan baru, meningkatkan fasilitas informasi sebagai pendukung pelayanan di puskesmas, supaya warga yang berobat dapat terlayani dengan baik.
Eri menjelaskan, laporan warga terhadap kurang memuaskannya pelayanan di puskesmas disebabkan minimnya informasi. Pasien tidak tahu ketika poli sedang kosong, sehingga penanganan kesehatan jadi terhambat.
Penyebab kosongnya pelayanan poli itu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas. Kekurangan nakes ini karena sebagian bertugas di lapangan.
Untuk itu, ia pun menegaskan, tak segan mencopot camat dan lurah jika tidak ada perubahan dan menyulitkan pelayanan warga Surabaya.
“Kalau sampai pelayanannya jelek dan tidak cepat, tidak ada sarana informasi dan membuat pasien tidak mengetahui mana saja poli yang kosong, maka akan saya copot. Kalau sampai terjadi lagi, Pak Sekda itu (Kapus) dicopot saja,” tandasnya. **