Hal senada juga diutarakan oleh Jurnalis Kediri sekaligus Saksi kejadian, Anto Cristian, yang sempat mendapatkan makian dan ancaman oleh oknum yang sama dari Maluku FC, menyampaikan, kericuhan sebetulnya telah terjadi saat pertandingan berlangsung pada menit menit akhir babak kedua antara Persedikab Kediri dan Maluku Fc.
Hingga akhirnya sejumlah jurnalis menuju lorong Stadion Brawijaya untuk meliput kondisi terkini pada saat kericuhan terjadi
Peristiwa kejadian pemukulan ketika itu berlangsung sangat cepat, sehingga tanpa disadari ada salah satu oknum Maluku Fc berujar dengan suara keras dan menunjuk ke arah sejumlah rekan jurnalis yang meliput.
” Awalnya Pertama yang ditunjuk oleh oknum tersebut itu saya dan salah satu rekan jurnalis lainya. Habis itu salah satu tanganya mengarah ke tubuh Canda Adi Surya yang tepat berada di depanya, secara spontan badan dia refleks ke arah belakang dan mengenai tubuh saya,”paparnya.
Atas kejadian tersebut, dirinya sangat menyayangkan atas insiden yang terjadi, sehingga dirinya berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, dan meminta agar aparat keamanan lebih memperketat keamanan kepada jurnalis ketika dalam melakukan peliputan.
” Saya berharap agar pihak kepolisian ataupun petugas keamanan meningkatkan keamanan jurnalis dalam bertugas, terlebih sebelumnya telah mendapatkan izin dari pihak penyelenggara pertandingan,” urainya.
Terpisah, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengutarakan, saat ini situasi sudah bisa dinetralisir. Pihaknya juga telah menemui managemen Maluku FC dan pihak wasit.
“Akhir pertandingan ada sedikit kendala tetapi sudah diantisipaai oleh anggota kita. Sehingga tidak ada hal-hal yang mengarah ke kejadian lebih fatal,”tuturnya
Kapolres mengaku, dari kejadian hari ini, pihaknya akan mengevaluasi pengamanan pada pertandingan ke depannya. Sementara itu, jumlah personil pengamanan yang selama ini disiagakan sebanyak 150 orang dari Polres Kediri Kota bersama TNI.
Berkenaan dengan adanya pemukulan yang dilakukan oleh salah satu oknum Maluku Fc kepada salah satu rekan Jurnalis, pihaknya telah menjebatani proses perdamaian kepada kedua belah pihak.
” Pada saat itu memang situasional adanya. Lonjakan rasa tidak puas, terhadap kepemimpinan (Wasit red). Mungkin bisa ditindaklanjuti secara internal,” pungkasnya. (Abi)