“Kita melihat sejak 24 Januari sudah mulai terjadi lonjakan. Kita akan memonitor 2-3 minggu ke depan yang kemungkinan angkanya akan meningkat lagi, karena seperti kita ketahui luar Jawa-Bali biasanya lagging atau lebih lambat dari Pulau Jawa-Bali,” terangnya.
Seiring dengan peningkatan kasus harian, tingkat perawatan di rumah sakit (RS) di luar Jawa-Bali juga meningkat di 10 provinsi dan 15 kabupaten/kota. Namun Airlangga menegaskan bahwa meskipun lonjakan kasus lebih tinggi dibandingkan saat gelombang Delta, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR untuk pasien COVID-19 di rumah sakit (RS) masih relatif terkendali.
“Ini (BOR nasional) rasionya masih relatif rendah yaitu 30,52 persen. Untuk BOR seluruh provinsi di luar Jawa-Bali itu kurang dari 20 persen, kecuali Sumatra Selatan 30 persen, Papua Barat 25 persen, Kalsel (Kalimantan Selatan) 23 persen, Sulut (Sulawesi Utara) 23 persen, dan Bengkulu 21 persen,” terangnya.
Ia menambahkan, BOR di fasilitas isolasi terpusat (isoter) juga masih terkendali di level 2,88 persen. Sebagai antisipasi, pemerintah akan menyiapkan tempat tidur di fasilitas isoter sebanyak 2-3 kali lipat dibandingkan saat gelombang Delta yang lalu.
“Antara 69-91 ribu tempat tidur sebagai langkah mitigasi (lonjakan Omicron) di luar Jawa-Bali,” imbuhnya.
Vaksinasi di Lombok
Dalam keterangan persnya, Airlangga juga menyampaikan mengenai gelaran tes pramusim MotoGP 2022 yang telah dilaksanakan pada 11-13 Februari lalu di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pre-season test kemarin tanggal 11-13 Februari berlangsung secara aman dan lancar tanpa ada kendala yang signifikan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada laporan mengenai pembalap dengan hasil PCR positif. Sebanyak 15 warga negara asing (WNA) baik ofisial, jurnalis, maupun vendor terkonfirmasi positif namun tidak bergejala dan saat ini sedang melakukan isolasi.
“Perkembangan kasus, tentunya dari hasil pembalap maupun hasil lab PCR ini membuktikan bahwa karantina sistem bubble bisa terus dipertahankan sampai Minggu malam,” ujarnya.
Setelah tes pramusim, para pembalap akan kembali berlaga di Sirkuit Mandalika pada bulan Maret mendatang. Airlangga menegaskan bahwa pemerintah terus memacu laju vaksinasi di Lombok jelang gelaran ajang olahraga internasional tersebut.
“Vaksinasi di Lombok juga terus didorong, di mana Mataram (capaian) vaksin pertama sudah lebih dari 114 persen, vaksin kedua 81,4 persen. Lombok Tengah vaksin pertamanya 90,82 (persen) dan juga vaksin kedua 68 (persen). Secara keseluruhan di NTB 90,26 persen dan vaksin kedua 61,4 (persen) dan ini akan terus ditingkatkan sampai menuju MotoGP di bulan Maret nanti,” tandasnya. **