Dalam kegiatan sosialisasi ini, DPKP Kota Surabaya memberikan pengarahan secara teori di ruangan Balai RW II Rungkut Jaya. Setelah itu, jajaran DPKP memberikan pembekalan praktik cara memadamkan api hingga mengatasi ketika terjadi konsleting listrik.
Perlengkapan pun disiapkan satu persatu oleh DPKP Surabaya di halaman balai RW. Mulai dari kompor, tabung gas elpiji 3 kilogram, tong, panel listrik hingga alat pemadam kebakaran ringan (Apar) dan karung goni. Setelah menjalani pengarahan secara teori, warga dan Kader PKK yang tergabung dalam Kader Madagaskar itu, bergantian mencoba memadamkan api.
“Harapannya ke depan, setelah dilakukan sosialisasi dan simulasi ini warga turut andil ketika terjadi kebakaran. Yang kedua, ketika warga turut melakukan mitigasi kebakaran di 3 menit pertama, diharapkan juga angka kejadian kebakaran di Surabaya bisa menurun. Karena penanganan awal kebakaran perlu adanya peran serta warga dan TP PKK,” harap Dedik.
Senada dengan Kepala DPKP Dedik Irianto, Ketua TP PKK Pokja I Kota Surabaya Rosa Sovana mengatakan, Kader Madagaskar ini merupakan inovasi dari TP PKK Pokja I. Dalam pilot project TP PKK Pusat, Rosa menyampaikan, bahwa Pemkot Surabaya mengikuti tiga kategori. Yakni, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta ketiga Peduli Lingkungan.
“Alhamdulillah, kita terpilih dan naik ke tingkat nasional di kategori Siaga Kebakaran Lingkungan,” katanya.
Peran Kader Madagaskar, lanjutnya, itu nantinya bukan untuk menggantikan tugas DPKP Surabaya. Akan tetapi, untuk memberikan penanganan pertama ketika terjadi bencana kebakaran di 3 menit pertama.
“Kader Madagaskar ini perannya penting. Maka dari itu, kami bersama DPKP memberikan edukasi. Mengenai apa saja yang perlu dilakukan pada 3 menit pertama saat kebakaran,” jelasnya.
Rosa menambahkan, cara pemadaman di tiga menit pertama itu bisa menggunakan alat sederhana. Yakni, kain, karung goni, atau handuk yang dibasahi menggunakan air. Misalnya, kebakaran terjadi ketika memasak. Maka, arahkan kain, karung atau handuk basah ke titik api hingga api padam seluruhnya.
“Jangan lupa perhatikan arah angin, kemudian jangan sampai panik dan jangan lupa untuk berteriak meminta pertolongan sembari memadamkan api,” ujarnya. **