Namun berbeda dengan tahun 2021, Pendapatan Daerah APBD 2022 sebesar 27.6 Trilyun. Sementara itu untuk Belanja Daerah tahun 2022 sebesar Rp 29.4 Trilyun, nilai tersebut juga turun jika dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar Rp 36.6 trilyun.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Emil menyampaikan, dirinya berharap anggaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tidak terjadi pengurangan dana transfer hingga tahun 2023.
“Kami berharap tidak ada pengurangan dana transfer. IKN (Ibu Kota Negara) bisa dibangun tanpa mengambil upaya pemulihan ekonomi diseluruh daerah termasuk di Jawa Timur. Kami optimis,” kata Emil.
Pada kesempatan yang sama, sebagai salah satu upaya dalam langkah konkret dalam percepatan realisasi anggaran tahun 2022, pada kesempatan tersebut Wagub Emil juga mendengarkan pemaparan Inovasi masing-masihg Perangkat Daerah serta rencana dan program-program yang akan direalisasikan pada tahun 2022.
Adapun beberapa perangkat daerah yang menyampaikan inovasi tersebut diawali oleh BAPPEDA Jatim, BPKAD Jatim serta Inspektorat.
Disisi lain, untuk bidang ekonomi pemaparan juga disampaikan berbagai instansi antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan, KUKM, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas ESDM, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kelautan dan Perikanan serta ditutup oleh Biro Perekonomian.
Sementara itu dibidang infrastruktur, presentasi disampaikan oleh Dinas PUPR dan Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup.
Sementara di sektor Sumber Daya Manusia, penyampaian presentasi inovasi dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. Terakhir, presentasi ditutup oleh perwakilan organisasi pemerintahan diantaranya Kepala Biro Pemerintahan, Kepala Biro Organisasi, dan Bakorwil dari beberapa daerah.
Terkait berbagai inovasi yang dilakukan oleh seluruh stake holder Jawa Timur, Emil menyampaikan dirinya mengapresiasi atas prestasi yang telah dilakukan. Menurutnya, ekosistem inovasi ini penting dilakukan guna memberikan contoh kepada mayarakat.
“Ini adalah kerja keras seluruh OPD, Ibu Gubernur tentu menanamkan jiwa inivasi sedini mungkin, beliau meminta ekosistem inovasi terus dikembangkan. Ekosistem ini harus terus ada, karena kalau kita berhenti berinovasi, bagaimana mau mendorong masyarakat lebih inovatif kalau pemerintahnya sendiri tidak berjuang,” jelasnya.
“Tadi ada rumah inovasi yang dikembangkan oleh Biro Organisasi, dan Balitbang sebagai leading sector inovasi. Tidak hanya dilingkup Pemprov, kita juga mewadahi Kabupaten/Kota berinovasi. Makanya tahun lalu kita beri award pada Kabupaten/Kota yang mencapai inovasi dimana kita kemarin berkolaborasi dengan Kementerian PANRB,” imbuhnya. (sr)