“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
Surat Al-Hujurat (ayat 18) di atas bahwa taufik dan hidayah Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan kepastian terhadap perjalan hidup umat manusia, sepanjang masih meneandarkan semua urusan hanya karena Allah semata.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menuai haisl dari perjalan sabar dan tawakal serta terus menerus menyuarakan suara rakyat sebagai representasi dari perwakilan rakyat dari unsur daerah.
Tanpa mengenal lelah dan begitu pasrah juga tetap taat protokol kesehatan, selama masa pandemi Covid-19, seperti menjadi pelayanan rakyat di daerah LaNyala terus berjalan ke seluruh penjuru nusantara, membangkitkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan dalam khazanah berbangsa dan bernegara.
Walhasil, ribuan masyarakat Pasundan Bersatu mendukung LaNyalla untuk maju sebagai calon Presiden 2024.
Masyarakat Pasundan menganggap jika LaNyalla merupakan tokoh yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia.
Apalagi dewasa ini
masyarakat disuguhkan dengan banyaknya calon-calon Presiden yang mulai mendeklarasikan diri.
Namun, Masyarakat Pasundan menyebut jika calon Presiden yang ada saat ini belum mampu untuk mewakili aspirasi masyarakat.
Masyarakat Pasundan menilai, mereka belum memiliki konsep dan solusi perbaikan kesejahteraan Indonesia kedepan, melainkan mereka hanya mengandalkan popularitas dan pencitraan semata.
Koordinator Masyarakat Pasundan Bersatu, Fawaidz Abdul Qudus mengatakan masyarakat Pasundan menganggap La Nyalla merupakan tokoh yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia.
Salah satu pilihan masyarakat Pasundan karena LaNyala mempunyai
keberanian untuk mengambil keputusan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi
dua pemilu berlalu selama ini masyarakat Jawa Barat selalu dikecewakan akibat sikap pemimpin di tingkat nasional yang minim keberanian untuk mengambil kebijakan yang berpihak ke rakyat Indonesia.
LaNyala dengan konsisten menyuarakan perubahan sistem pencalonan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, bahwa Presidential Threshold harus dihapus karena mencederai demokrasi Pancasila.
Senin (17/1/2022)
di Universitas Palangka Raya, LaNyalla kembali menegaskan perlunya kembali ke Sistem Ekonomi Pancasila. LaNyalla berharap kebijakan ekonomi nasional dikembalikan pada Pasal 33 UUD 1945 naskah asli.
Diketahui, ekonomi Pancasila adalah sistem yang paling sesuai dengan DNA asli bangsa Indonesia.
Dimana Sistem ekonomi Pancasila merupakan solusi kedaulatan ekonomi rakyat. Sebab lahir dengan spirit kekeluargaan dan gotong royong serta saling membantu yang dilandasi dengan kosmologi keTuhanan. Karena pada hakikatnya, negara ini adalah negara yang berlandaskan keTuhanan sesuai Sila Pertama dari Pancasila dan Pasal 29 UUD 1945.
Ditegaskan bahwa Sistem Ekonomi Pancasila tidak mengadopsi sistem sosialisme maupun kapitalisme. Sehingga harus melakukan koreksi atas kebijakan perekonomian nasional yang tertuang di dalam Pasal 33 UUD hasil Amandemen Konstitusi di tahun 1999 hingga 2002 silam.
LaNyala terus menerus konsisten menyuarakan suara rakyat di daerah dengan tanpa embel-embel pencitraan atau dukungan. Tetapi lebih banyak menghidupkan “kebanggaan” daerah dengan berbagai simbol kebesaran.
Perjuangan LaNyala membangun kegembiraan dan kebahagiaan di daerah, dan pihak-pihak yang ingin mendapatkan jati diri kembali terpatri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan tetap elegan menyuarakan dengan berpegang teguh Undang Undang Dasar 1945 sebelum dilakukan perubahan-perubahan yang dinilai bertentangan dan mengebiri hak rakyat dengan kekuasaan atas nama wakil rakyat.
Jalan “Ajaib” LaNyala menuju kemenangan dalam memanggul amanat dari rakyat, kini masih dalam proses menuju kursi calon Presiden. Tentu saja pergulatan politik sangat menentukan apakah berhasil atau tertunda.
Jalan “Ajaib” hak mutlak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tetapi ikhtiar LaNyala dalam menghidupkan simbol-simbol kebesaran daerah dalam kebhinekaan yang tunggal Ika, merawat marwah bangsa dan negara dalam berbagai gelombang permusyawaratan sudah melapangkan jalan LaNyala menuju calon Presiden.
Selanjutnya, Allah berfirman pada Surat Ash Sharf (ayat 5-8) “Karena Sesunggunya sesudah kesulitan ada kemudahan”; “Sesunggunya sesudah kesulitan ada kemudahan”; Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”; “dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (*)