“Kita tahu betul prestasinya saat menjadi Bupati Trenggalek, dan sekarang Wagub Jatim intinya DPC jelas melihat rekam jejak, memang yang maju ada dua calon, tapi kita kan bisa melihat rekam jejaknya siapa selain Mas Emil,” kata Djaka.
Djaka mengungkapkan, Emil sosok yang mumpuni memimpin Demokrat Jatim. Meski masih tergolong usia muda, jiwa mengayomi Emil ke kader di DPC sangat besar.
“Seringkali Mas Emil saat sibuk sebagai Wagub, kadang ke daerah masih menyempatkan mampir menyapa kader DPC. Kita juga diperlakukan baik, dan beliau itu humble orangnya,” terang Djaka.
Djaka menambahkan, Musda bukanlah ajang mencari siapa yang menang dan kalah. Musda merupakan ajang untuk konsolidasi kader di tingkat provinsi dan antar DPC.
“Tidak diragukan lagi kapabilitas Mas Emil. Kita harap DPP bijak untuk siapa yang memimpin Jatim. Karena jelas Mas Emil bisa membesarkan partai, dan punya komitmen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Musda Demokrat kali ini, diharapkan Djaka bisa menjadi ajang momentum kebangkitan Demokrat Jatim menyambut Pileg 2024. Menurutnya, kalau Demokrat mau mengulang raihan suara Pileg 2009 lalu di Jatim, Emil Dardak harus menjadi nahkoda partai berlambang Mercy tersebut di Bumi Majapahit.
“Kalau ketuanya Mas Emil jelas, beliau layak jual, popularitas tinggi, dan bisa mengatrol elektabilitas partai, serta bisa jadi simbol. Kita ingat 2004 dan 2009 Demokrat punya Capres, raihan suara sangat tinggi, karena ada figur calon, nah di Jatim ya Mas Emil figurnya, apalagi beliau Wagub Jatim,” tandasnya.
Ketua DPC Demokrat Bojonegoro Sukur Priyanto, Ketua DPC Demokrat Ponorogo Miseri Efendi, Ketua DPC Demokrat Kota Kediri Djaka Siswa Lelana, Ketua DPC Demokrat Banyuwangi Michael Edy Hariyanto.
Kemudian Ketua DPC Demokrat Situbondo Janur Sasra Ananda, Ketua DPC Kota Pasuruan Fatchurahman, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Blitar Edy Masna Nurochman, Ketua DPC Demokrat Tulungagung Sofyan Heryanto, Ketua DPC Demokrat Trenggalek Mugianto, dan Ketua DPC Demokrat Kota Batu Hendra Angga Sonata. (sr/min)