Kediri  

Bupati Kediri Jamin Ketersediaan Pupuk Bagi Petani

Bupati Kediri Jamin Ketersediaan Pupuk Bagi Petani
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono sedang berdiskusi dengan sejumlah masyarakat kelompok petani

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Meski program tani organik yang digagas mulai diminati masyarakat, Bupati Kedirii tetap menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani, Jumat (14/1/2022).

Kabupaten Kediri termasuk kabupaten paling cepat kedua di Jawa Timur yang mengeluarkan regulasi alokasi pupuk bersubsidi.

SK Bupati nomor 188.45/21/418.08/2022 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian Kabupaten Kediri telah ditetapkan pada 10 Januari 2022.

Dalam acara pertemuan dengan petani organik di Kecamatan Purwoasri pada Senin (11/1) pekan lalu. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono, mengakui begitu Surat Keputusan (SK) Gubernur turun, pihaknya segera mengeluarkan SK Bupati terkait alokasi pupuk bersubsidi itu.

“Kabupaten kediri nomor dua di Jawa Timur yang mengeluarkan SK terkait pupuk,”ucapnya.

Pada tahun 2022, alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis Urea sebanyak 38.659 ton, SP-36 sebanyak 1.260 ton, NPK 26.665 ton. Kemudian untuk Pupuk Organik Granul (POG) sebanyak 13.219 ton dan Pupuk Organik Cair (POC) sebanyak 2.844 ton.

Adapun, harga ecer tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk jenis Urea Rp 2.250 per kg, pupuk SP-36 Rp 2.400 per kg, pupuk ZA Rp1.700 per kg, pupuk NPK Rp 2.300 per kg. Kemudian, pupuk organik granul Rp 800 per kg, dan pupuk organik cair Rp 20.000 per liter. Ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Mas Bup Dhito menambahkan, berkenaan pendistribusian pupuk bersubsidi yang dulunya berdasar SK Kepala Dinas Pertanian, saat ini harus ada SK Gubernur, kemudian Bupati.

Dengan diterbitkannya SK tersebut, petani yang membutuhkan pupuk bersubsidi bisa langsung mencari di kios tani.

“Pupuk semua ada di kios. Tapi tidak bisa menjual kalau tidak ada SK Bupati, tapi SK tersebut sekarang sudah ada,”tegasnya.

Disisi lain, Desa Inovasi Tani Organik (DITO) yang menjadi program prioritas sejak awal kepemimpinannya secara bertahap mulai diminati oleh para petani.