“Insya Allah nanti juga tiap sekolah akan membelikan seragam, tetapi bukan untuk MBR, melainkan seragam yang dikerjakan UMKM, untuk menggerakkan UMKM kita. Termasuk nanti pegawai negeri memakai sepatu dan seragam UMKM,” terangnya.
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh meminta kepada seluruh pihak di lingkungan sekolah untuk saling menjaga protokol kesehatan. Sebab, pada pelaksanaan PTM 100 persen yang sedang berlangsung, masih menyesuaikan dengan pola para peserta didik.
“Seluruh pengawas digerakkan, kita lakukan koordinasi terus dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan ataupun penanganan (Covid-19). Saat ini pembelajaran masih 2 jam setengah untuk SD dan 3 jam untuk SMP, serta relaksasi 10 menit, agar anak tidak jenuh,” kata Yusuf.
Salah satu pelajar dari keluarga MBR yang mengikuti PTM 100 persen adalah Airin, siswa kelas 2 SDN Kaliasin 1 Surabaya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota karena bisa mengikuti PTM seperti siswa lainnya, karena mendapat bantuan perlengkapan sekolah.
“Terima kasih Bapak Wali Kota, karena saya bisa mendapat seragam sekolah gratis untuk sekolah,” kata Airin.
Irvin Santoso, siswa kelas 9 SMP Santa Maria Kota Surabaya mengaku senang karena bisa kembali bertemu teman-teman dan gurunya yang ada di sekolah. Bahkan, dia mengaku kaget karena Wali Kota langsung mengunjungi dan memberikan semangat untuk dirinya dan teman-teman di sekolahnya.
Bagi Irvin, PTM menjadi salah satu kegiatan yang mempermudah untuk memahami materi belajar dari sekolah.
“Karena ketika belajar online saya merasa tidak efisien ketika belajar di rumah. Semoga selalu ada inovasi, agar materi bisa langsung diberikan,” harapnya. **