Selain permasalahan stunting, lanjut gubernur perempuan pertama di Jatim itu, permasalahan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) turut menjadi perhatian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, semenjak pandemi Covid 19 Angka Kematian Ibu di Jawa Timur terjadi peningkatan, pada tahun 2020 tercatat 565 kasus, meningkat jika dibandingkan tahun 2019 sebanyak 529 kasus. Hal ininantara lain meninggal karena covid-19.
Sedangkan Angka Kematian Bayi menunjukkan trend menurun tahun 2018 sebanyak 4028 kasus, tahun 2019 sebanyak 3864, dan tahun 2020 sebanyak 3611 kasus.
“Saat ini kita dihadapkan pada 2 tantangan baru, yakni masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dengan varian terbaru omicron, dan upaya nasional penurunan angka stunting sampai dengan 14% di tahun 2024. Untuk itu peran BKKBN sangat strategis dalam sinergi bersama Pemprov Jatim untuk mengendalikan laju penularan Covid-19 melalui pendekatan keluarga,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi ADPIN BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan bahwa upaya percepatan penurunan stunting tentunya harus berjalan beriringan dengan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
“Salah satu modal utama yang dapat kita gunakan dalam melaksanakan Program Bangga Kencana adalah ketersediaan data mikro keluarga yang diperoleh dari Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21),” tandas Khofifah.
Menurutnya, data mikro ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan program yang lebih menyentuh bagi kepentingan seluruh masyarakat. Selain itu pula dapat dioptimalkannya peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting yang telah terbentuk di Tahun 2021.
“Terus kawal dan lakukan monitoring agar dapat memastikan TPK di Provinsi Jawa Timur melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar,” katanya.
“Saya harap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bisa meningkatkan performanya, tetap semangat, percaya dan yakin bahwa kita bisa mengatasi permasalahan dalam Penanganan stunting dan pencapaian target Program Bangga Kencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Turut hadir Deputi bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI. Agus Setiawan, Asintel Kejati Jatim Zulbahri, jajaran Forkopimda Jatim, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (min)