Kupas Tuntas Aswaja, Abuya Arrazy Hipnotis Jamaah Masjid Agung Sidoarjo

Kupas Tuntas Aswaja, Abuya Arrazy Hipnotis Jamaah Masjid Agung Sidoarjo

Fenomena, menjamurnya rumah tahfidz (penghafal AlQur’an) secara instan, tanpa mampu menyelami makna dari menuntut ilmu, menurut Abuya Arrazy, sudah disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW. Untuk itu, diperlukan kepedulian dan upaya preventif dengan melakukan verifikasi terhadap keberadaan rumah tahfidz tersebut.

“Contoh nyata hasil sarung tenunan tangan, tentu membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan ilmu menenun yang bisa dilakukan oleh ahli. Walaupun butuh waktu lama, hasilnya pasti istimewa dan harganya bernilai. Lain, kalau kain hasil modikasi mesin, bisa diproduk massal, nilai jelas beda. Mari kita renungkan bersama,” pungkas Abuya Arrazy.

Inisiator Pengajian Dzuha, direktur LPPQ (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Al-Quran) Al Karim Jatim, Dr. KH. Sholeh Qosim, MSi, mengatakan, kehadiran Abuya Arrazy di tengah umat, khususnya yang konsen dengan al-Quran, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat untuk punya kepedulian mencari ilmu, berguru, dan amaliyah yang bersanad.

“Penjelasan dan paparan beliau (Abuya Arazy) bukan sekedar berdasar, namun bahan dan kajian yang begitu runut dan runtut bisa memotivasi kita untuk tidak gampang memilih jalan pintas. Apa artinya, jangan gampang tertarik bisa hafal Al-Quran 40 hari atau waktu sesingkat mungkin, kalau belum mampu mendalami, mengkaji dan menjadikan alQuran sebagai pedoman hidup. Jadi, semua harus melalui proses panjang dan bisa dipertanggung jawabkan.

Inilah, tantangan bersama yang harus ditemukan solusi terbaik,” paparnya. (mat)