Amerika Serikat Mengizinkan Obat Paxlovid Untuk Menangkal Varian Omicron

Amerika Serikat Mengizinkan Obat Paxlovid Untuk Menangkal Varian Omicron
ilustrasi

Jakarta (WartaTransparanai.com) – Amerika Serikat mengizinkan obat COVID-19 keluaran Pfizer Inc yang berbentuk pil bagi mereka yang berusia 12 tahun ke atas, sebagai salah satu upaya menangkal varian Omicron.

Obat antivirus bernama Paxlovid itu diklaim hampir 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian pada Penderita dengan risiko tinggi penyakit parah, menurut data dari uji klinis perusahaan. Data lab terbaru menunjukkan bahwa obat tersebut tetap efektif melawan Omicron, kata Pfizer dikutip dari Reuters pada Kamis.

Pfizer menaikkan proyeksi produksi pada tahun 2022 menjadi 120 juta dari sebelumnya hanya 80 juta pil, dan mengatakan siap untuk memulai pengiriman di Amerika Serikat. Sebelumnya, ada obat antivirus yang juga digadang-gadang sebagai obat COVID-19 yakni ritonavir.

Koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan pemerintah AS akan memiliki 265.000 kursus perawatan yang tersedia pada Januari dan pasokan akan meningkat di bulan-bulan berikutnya.

Pemerintah mengharapkan akan mengadakan 10 juta kursus yang telah dipesan dalam waktu enam bulan.

Pfizer mengatakan memiliki 180.000 kursus perawatan yang siap dikirimkan tahun ini. Kontrak pemerintah AS untuk 10 juta kursus obat dihargai 530 dolar AS per kursus.

Keputusan Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan otorisasi darurat untuk perawatan itu hadir ketika AS memerangi lonjakan kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Omicron, dengan Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk lebih banyak vaksinasi dan situs pengujian federal.

Obat ini dapat mengisi celah pengobatan yang dibuka oleh varian Omicron, kata William Schaffner, ahli penyakit menular terkemuka dari Vanderbilt University School of Medicine.

Perawatan antibodi monoklonal yang paling banyak dipergunakan untuk COVID-19 terbukti kurang efektif dalam memerangi varian dan ada persediaan terbatas dari satu perawatan tersisa yang berfungsi, katanya.

Antibodi monoklonal biasanya diberikan secara intravena di rumah sakit, tidak tersedia secara luas dan lebih dari dua kali harga pil Pfizer.