“Yang pasti, saya merasa bangga dan terharu kepada para pahlawan kemanusiaan bagi penondor darah. Kalau saya hitung, 75 kali donor di mana satu kantong 350 cc, berarti selama ini mereka sudah menyumbangkan darahnya sekitar 24 ribu cc yang diberikan secara rutin antara 2 sampai 2,5 bulan,” tambahnya.
Menyinggung tingkat ketercapaian pendonor, di Jatim tahun ini sudah mencapai 825 ribu kantong setiap tahun yang berarti melebih target yang diberikan oleh PMI Pusat yakni minimal 2 persen dari jumlah penduduk. Namun begitu, lanjut Imam bahwa saat ini memang perlu melakukan pendekatan kepada kader muda tingkat siswa dan mahasiswa untuk menjadi penerus donor darah sukarela menggantikan para seniornya. “Memang kita dibantu kegiatan lewat on the spot. Tetapi yang lebih pas yakni memelihara para pendonor sukarela. Karena mereka yang sudah didaftar akan lebih mudah diajak berdonor secara rutin,” ujarnya.
Puncak kegiatan acara diisi dengan pemberian penghargaan berupa piagam dan satya lencana yang dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah didampingi Ketua PMI Jatim Imam Utomo dan Sekretaris Dewan Kehormatan PMI Jatim Rasyio secara simbolis kepada 10 pendonor 75 kali dan dilanjutkan dengan foto bersama. (sr)