“Saya sejak awal kepengurusan mendeklarasikan, kalau Golkar Provinsi kursinya turun untuk DPRD Provinsi, maka saya mundur sebagai Ketua. Tidak perlu diminta,” tegas anggota Komisi Xl DPR Ri dari Dapil Jatim Vl dengan serius.
Sementara itu Muhammad Bin Muafi Zaini, yang sebelumnya Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumenep menyarankan agar ketua terpilih secepatnya melakukan konsolidasi menyeluruh dari tingkat DPD, PK (Pengurus Kecamatan) sampai desa desa.
Tugas ketua sekarang ini jauh lebih berat. Pasalnya Golkar Sumenep tidak ada wakil satupun di Parlemen. Pemilu 2024 akan datang tugas ketua adalah mengembalikan 4 kursi. Ini tugas tidak ringan.
Untuk itu, kata Gus Mamak, panggilan akrap anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Timur, ketua terpilih segera merapat dan bersinergi dengan Pemerintah. “Partai Golkar selalu berseiring dengan Pemerintah dalam setiap kebijakannya. Ekstra dukungan bagi Pemerintah Sumenep serta menjadi lokomotif bagi kebesaran Golkar di Madura,” pungkas Gus Mamak.
Ikut hadir dalam Musda Golkar Sumenep selain M. Sarmuji, wakil ketua bidang organisasi Heri Sugihono, wakil ketua bidang kaderisasi dan keanggotaan Kodrat Sunyoto (Ketua FPG DPRD Jatim), wakil ketua bidang pemuda sekaligus anggota Fraksi Pranaya Yudha M, wakil ketua bidang MPO Meulila Osman dan wakil ketua bidang PP l Harun Al Rasyid.(min)