Modal sosial yang terbentuk seperti itu yang membangun fondasi dasar persyarikatan itu. Banyak orang yang mengira, kebesaran jumlah Amal Usaha yang dimiliki persyarikatan itu karena sokongan dan sumbangan dana dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Padahal PP Muhammadiyah hanya memberi sokongan moral, arah, orientasi, dan motivasi untuk melangkah sesuai koridor. Lebih dari itu, adanya aturan organisasi yang diputuskan bersama dan kepemimpinan kolektif-kolegial yang menjadi semen perekat pergerakan.
Tidak heran, jika setiap hasil usaha dari amal usaha Muhammadiyah (AUM), bukan dialokasikan terbesar ke pengurus semacam dividen, tapi dialokasikan untuk re-investasi untuk mengepakkan sayap baru amal-amal usaha. Hanya sebagian kecil untuk pengelola (manajemen) AUM dan persyarikatan sebagai dana operasional.
Para warga dan pengelola amal usaha selalu teringat ucapan Kiyai Ahmad Dahlan: _”Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah“_. Petuah Kiyai Dahlan kepada para muridnya saat mendirikan persyarikatan Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta itu, sangat membekas hingga detik ini. Kalimat ini sebagai pengingat bagi warga dan kader Muhammadiyah, agar dalam ber-Muhammadiyah mengutamakan rasa tulus dan ikhlas dalam berkhidmat tanpa mengharapkan imbalan tatkala menjadi bagian dari persyarikatan.
Pesan imperatif moral ini juga bermakna jangan memanfaatkan Muhammadiyah untuk keuntungan pribadi dan keluarga. Menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat bekerja berorientasi hanya materi tanpa ada rasa berkhidmat dan menghidupkan dakwah Muhammadiyahlah, tentu sangat dilarang. Pesan ini sebagai etos gerakan bagi para warga dan aktivis persyarikatan agar tidak memanfaatkan aset-aset Muhammadiyah untuk kepentingan pribadinya. Persyararikatan adalah alat dakwah dan tempat berikhtiar untuk mencari keridhaan-Nya.
Selamat milad Muhammadiyah ke 109. Semoga selalu menggores zaman dengan tinta emasnya untuk Indonesia yang majemuk, berkeadilan, dan berkemajuan.
Ciputat. 18 November 2021
@mukhaerpakkanna. @itb_ahmaddahlan. Jakarta