Bermain dalam Story of Dinda: Second Chance of Happiness, Abimana Aryasatya mengaku tidak bisa sesabar Pram. Meski demikian, ia mengenang satu adegan yang menurutnya terbaik selama proses syuting berjalan. “Ada satu scene di atap sebuah hotel yang rencananya 1 shoot, 1 take selesai sampai ujungnya dan panjang. Tidak ada tendensi akting atau membuat film, cuma dua manusia lagi ngobrol saja. Buat aktor mengejar sesuatu yang tidak aritificial itu sulit,” ujar pemeran Gundala ini.
Sementara bagi Cantika Abigail, film ini menjadi debutnya di dunia akting. Cantika memerankan tokoh Nina, sahabat Dinda yang tidak suka menghakimi, bijaksana dan jadi pendengar yang baik bagi Dinda. “Aku orangnya kauh lebih vokal, Nina agak enggak se-straight forward itu, wise, intonasi dan kata-kata dipilih. Aku kadang suka ngegas,” ujarnya.
Sama dengan Abimana, Cantika juga punya adegan favorit di film ini. Adegan yang syutingnya dilakukan di Tanjung Lesung itu berisi adegan saat Dinda dan Nina bicara dari hati ke hati. “Suasana mendukung dan disitu Nina ngebantuin Dinda untuk lumayan melek,” katanya.
Seperti sebelumnya, Ardhito Pramono juga menciptakan satu lagu yang berjudul Arah untuk film ini. Lagu ini nantinya akan dinyanyikan oleh Aurelie. Andhito bercerita lagu ini ia buat menyesuaikan karakter suara Aurelie. “Bikin body lagunya habis nonton langsung bikin, enggak begitu lama juga, satu malam. Proses nyari kesulitannya, ngebayangin aurelie ngomong aja sih. Kirim voice note sama aurelie, coba ngoomong kata ini, karena belum bisa ketemu, benar-benar daring,” ujar Andhito.
Ginanti Rona, sutradara dari film ini berharap film garapannya, Story of Dinda: Second Chance of Happiness ini bisa diterima oleh penonton sama seperti dua film sebelumnya. Ia bahkan menjanjikan akhir film yang tidak bisa ditebak. “Ending awalnya enggak kayak gini, lalu kita develope lagi,” ujarnya.