Sementara itu pelatih motocross Daniel Tangka mengaku telah mengalami banyak tekanan Tim Bermotor Jatim. “Tekanannya banyak sekali, kita selama dua bulan berlatih TC untuk kelas 125 CC. Dan sangat yakin sekali Ananda Rigi dapat menyabet medali emas,” terangnya.
Dan di saat perlombaan, masih Daniel, ada kesalahan di start, tabrakan dan Ananda Rigi posisi di belakang, dan akhirnya dapat mengejar dan finish pertama.
“Itu suatu hadiah buat tim Jawa Timur yang sangat berarti bagi kita semua. Kalau tekanan, intinya kalau kita semua kontingen harus berlaku fair dan sportivitas harus kita junjung tinggi,” tutur mantan crosser nasional ini.
Terpisah, Rigi pun tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. “Motivasi saya khususnya dalam tim road race Jatim dan rekan lain di motocross kan semuanya jatuh. Jadi pada saat saya terjatuh, motivasi saya bagaimana berjuang untuk mendapatkan medali emas,” ungkapnya.
Rigi menyebut bahwa gelar ini dia persembahkan untuk yang pertama, kedua orang tuanya, pelatih dan masyarakat Jawa Timur. “Khususnya untuk Bapak Bupati Lamongan,” pungkas anggota Polisi ini.
Diketahui bahwa pada gelaran PON XIX/2016 Jabar lalu, Tim Bermotor Jatim tidak dapat medali sama sekali. Tetapi, pada Pra PON di Sentul dan Banten, meraih 2 emas motocross, dan 1 emas road race.
Selama kegiatan bermotor di PON Papua ini, Tim Bermotor Jatim juga mendapatkan suport dari Dinas Kominfo Jatim. **