Tajuk  

Komunikasi Kurang Sehat, Konsentrasi Kontingen PON Jatim Terganggu

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Komunikasi Kurang Sehat, Konsentrasi Kontingen PON Jatim Terganggu
Djoko Tetuko

2.Empathy, merupakan prinsip komunikasi atau kemampuan untuk menempatkan diri sendiri pada situasi atau kondisi orang lain. Apa yang jadi ‘syarat utama’ untuk memiliki sikap empati? Ialah kemampuan untuk mendengarkan atau memahami terlebih dulu, sebelum kita meminta untuk didengarkan atau dipahami oleh orang lain.

3. Audible, prinsip komunikasi ini
bermakna seperti ini: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Prinsip ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media, sedemikian rupa, sehingga bisa diterima dengan baik oleh si penerima pesan.

4. Clarity, prinsip komunikasi ini
terkait dengan itu kejelasan dari pesan itu sendiri, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda-beda.
Sebab kesalahan dalam penafsiran suatu komunikasi dapat menimbulkan berbagai dampak.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan.

5. Humble, prinsip komunikasi ini ialah membangun komunikasi efektif. Dimana mampu bersikap humble atau rendah hati. Sikap ini ada kaitan dengan hukum pertama yaitu membangun rasa menghargai orang lain.

Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan komunikasi kurang sahat dengan membuat suasana kebatinan menjadi tidak tenang pada saat atlet, ofisial, dan pendukung Kontingen PON XX Jatim sedang berjuang di medan laga. Inilah salah satu kekhawatiran bahwa kekuatan Jatim bukan kalah kompetisi, tetapi keropos dan gembos karena dilemahkan dari dalam sendiri.

Semestinya, jika Satgas Covid-19 Surabaya, memang mengkhawatirkan keselamatan dan kesehatan kedatangan warga Kota Surabaya dari Papua, maka diumumkan setelah perhelatan PON Papua berakhir, sehingga tidak merusak konsentrasi atlet dan membuat suasana menjadi bingung serta tidak nyaman seperti sekarang ini.