Semangat Majapahit ialah semangat menyatukan nusantara dalam rasa memiliki NKRI, membangun dengan damai dan kasih. Sebab, ada misi yang tidak sekadar sportifitas, melainkan seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo, perhelatan PON XX merupakan panggung persaudaraan, persatuan, serta melihat keberagaman yang menjadi kekayaan Indonesia.
Dengan demikian, Gubernur Khofifah mengajak seluruh atlet dan pelatih Jatim agar membangun dan merajut persaudaraan, persatuan dan keberagaman dengan segala penghormatan, penghargaan serta memberikan ruang satu dengan yang lain untuk saling mengenal.
Menjaga semangat keberagaman dengan tetap menjaga asah, asih, dan asuh, yaitu;
Tetap membawa harum nama Jatim di Bumi Cendrawasih, harum diantara kontingen dan harum dimata masyarakat Jatim melalui prestasi yang akan kita persembahkan untuk warga Jatim.
Sedangkan, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto mengatakan bahwa dalam pembukaan PON XX semalam, atlet Jatim menunjukkan sikap dan mental pemain yang siap bertanding. Bahkan dengan mengenakan pakaian hijau-hijau itu langsung terlihat adem. Dan berharap mendapatkan medali emas.
Demikian juga, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mendoakan sekaligus mendukung seluruh atlet Jatim yang bertanding dalam kejuaraan PON XX.
Juga mengatakan berdoa bersama untuk atlet Jatim untuk meriah prestasi dan medali emas.
Bahkan, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta berjanji akan memberi hadiah kepada atlet yang berhasil menyumbangkan medali emas, akan direkomendasikan kalau ingin sekolah kepolisian dan memberikan fasilitas pembuatan SIM gratis.
Itulah kekompakan Gubernur bersama Forkopimda dalam menjaga asah dan mendukung semangat menjaga keberagaman. Kebersamaan dalam kekompakan sangat dibutuhkan dalam menjaga semangat secara terus menerus dalam berbagai kegiatan atau peristiwa, terutama pada pergelaran PON.
Karena PON merupakan multivent dengan bendera provinsi, guna mengukur titik kulminasi pembinaan prestasi olahraga nasional. Dan Jatim sebagai salah provinsi gudang atlet prestasi nasional membutuhkan dukungan dan doa dalam menjaga asah, asih, dan asuh atlet Kontingen PON Jatim dalam mewujdkan target.
Menjaga asah (belajar), asuh (perduli) dan asih (menyayangi) adalah menjaga keberagama dalam perbedaan makna, tetapi menjadi satu kesatuan utuh dalam mewujudkan sebuah keberhasilan dan kesuksesan.