Tajuk  

Penanganan Covid-19 Sebuah Pilihan. Pandemi Global, Endemi Lokal

Penanganan Covid-19 Sebuah Pilihan. Pandemi Global, Endemi Lokal
Djoko Tetuko

SDGs yang disepakati pada tahun 2015 telah memberi panduan bagi berbagai negara untuk mencapai tujuan bersama pada tahun 2030. Dengan panduan SDGs,
akan terlihat negara yang on track kemajuannya, negara yang tertinggal, dan negara yang membutuhkan bantuan masyarakat internasional.

Salah satu upaya mendorong pencapaian SDGs, ialah mendorong percepatan pemulihan pandemi. Dunia memerlukan Rencana Global untuk mengakhiri pandemi atau Global Plan to End the Pandemic, termasuk global vaccination road map.

Kebijakan itu sangat
dibutuhkan karena berdasarkan data WHO, dari 5,7 miliar vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia, sebesar 73% di antaranya hanya pada 10 negara. Bahkan capaian vaksinasi di Afrika masih sangat kecil yakni kurang dari 2%. Padahal, jika 5.7 miliar vaksin disuntikkan merata kepada 7.8 miliar penduduk dunia, maka 36% penduduk dunia sudah mendapat 2 kali vaksin. Sehingga road map ini berguna untuk mencapai distribusi vaksin secara adil dan merata.

Kebijakan road map tersebut dapat dimulai dari dose sharing (berbagi vaksin, termasuk melalui COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX) facility.

Langkah berikutnya dengan peningkatan produksi vaksin global, membantu negara berkembang membuat pusat produksi vaksin, teknologi transfer dan pengecualian hak kekayaan intelektual, serta penghapusan diskriminasi vaksin.

Sedangkan prioritas kedua koordinasi kebijakan ekonomi. Ketiga,berkoordinasi untuk membantu negara berkembang mengatasi dampak sosial dari pandemi seperti ketimpangan, kelaparan, pendidikan, dan kesetaraan gender.

Dan, keempat komitmen untuk mengatasi perubahan iklim tetap harus dijaga karena krisis akibat perubahan iklim akan berdampak negatif bagi pencapaian SDGs.

Tidak mudah mewujudkan keseimbangan dunia pada saat pandemi global berubah menjadi endemi lokal di sejumlah negara, karena penanganan dan pencegahan Covid-19 terjadi ketimpangan dan ketidakadilan.

Tetapi Negara Republik Indonesia jauh lebih elok, memilih percepatan vaksinasi dan tetap membudayakan menjalankan Prokes minimal 3M, sekaligus memulihkan ekonomi di semua sektor guna membangkitkan pelaku usaha, terutama UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi nasional.

Memilih penanganan dan pencegahan Covid-19 dengan mengikuti kebijakan global pada masa pandemi, dan memilih kebijakan lokal menuju masa endemi untuk menyelamatkan jiwa dan memulihkan ekonomi. Adalah sebuah pilihan dan sangat tepat. Setelah itu baru bersama negara lain menyeimbangkan dunia.(*)