“Ini juga berlaku saat kita mengerjakan tugas dari pimpinan. Kalau terjadi kesalahan dan ditanya orang kenapa, jangan sampai bersembunyi di belakang kata ‘Ini tugas dari atasan.’ Harus berani mengakui kesalahan dan perbaiki itu,” lanjut Heru.
Di samping itu, Plh Sekdaprov Heru juga menekankan pentingnya etika seorang birokrat. Sebab, segala tindakan yang dikerjakan merupakan wajah dan representasi pemerintahan.
“Birokrat harus beretika, sampai hal sekecil apapun seperti cara duduk dan tidak melangkahi pimpinan. Kita ini mewakili pemerintah. Apa yang dilihat orang lain dari kita adalah bagaimana mereka melihat pemerintah. Jadi harus dijaga etikanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Heru berpesan agar semua OPD menjaga kekompakan dan saling membantu. Terlebih, di tengah krisis yang dihadapi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
“Situasi sekarang ini, kalau kita tidak kompak akan sakit semua. Jadi harus saling bantu dan mindset-nya tidak boleh individu lagi. Bahkan, setiap bangun tidur, harus ada di benak kita siapa yang akan kita bantu hari itu,” tutupnya.
Sementara itu, orientasi dan pengembangan kompetensi kepemimpinan JPT Pratama di Provinsi Jawa Timur dilakukan sejak 20-22 September 2021.