banner 728x90

Blusukan ala Eri, Motoran untuk Serap Aspirasi Masyarakat

Blusukan ala Eri, Motoran untuk Serap Aspirasi Masyarakat
Blusukan ala Eri Cahyadi, naik motor sambil menyerap aspirasi masyarakat.

“Jadi, saya senangnya turun ke bawah. Terus kenapa naik motor? Karena lebih cepat. Kalau naik mobil saya mungkin hanya dapat dua tempat, tapi kalau pakai motor bisa dapat banyak tempat. Ternyata naik motor enak. Eling (ingat) zaman masa SMA,” imbuhnya.

Dengan model seperti ini, ia berharap aspirasi masyarakat yang belum terserap bisa dimengerti. Bahkan, ia juga berharap model-model pendekatan seperti ini juga dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.

Ia mencontohkan, apabila wali kotanya bisa ngantor di kelurahan, maka seharusnya Camat bisa ngantor di Balai RW keliling setiap harinya. Begitu juga Lurahnya bisa ngantor di Balai RT keliling setiap harinya.

“Dari situlah ditarik aspirasi masyarakat, apa yang belum terpenuhi langsung dicarikan solusi untuk memenuhinya,” tegasnya.

Meski begitu, Eri juga tidak mengharuskan para camat dan lurah untuk keliling menggunakan sepeda motor. Katanya, silakan mereka menggunakan kendaraan apapun mulai dari sepeda motor atau mobil.

“Terserah pakai motor atau mobil, yang paling penting adalah menyerap aspirasi masyarakat supaya bisa didengar oleh pejabat Pemkot Surabaya, sehingga langkah dan kebijakan juga bisa lebih cepat. Mari kita bersama-sama membahagiakan dan mensejahterakan warga Kota Surabaya,” ujarnya. **