Vaksinasi Tertinggi di Jatim, Herd Immunity Terbentuk
Pencapaian vaksinasi sudah hampir 100 persen (terbentuk herd immunity/kekebalan kelompok), Kota Surabaya dengan cerdas dan cerdik menyiapkan kehidupan normal baru bersama endemi Covid-19, dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
Bukan hanya Prokes ketat, tetapi juga melarang warga Surabaya euforia berlebihan, atau meremehkan masa endemi bersama Covid-19.
Salah satu kesiapan Kota Surabaya yang sangat profesio nal dan menatap masa depan dengan begitu hati-hati untuk menjaga dan menyelamatkan kesehatan warga Surabaya. Ialah dengan memantapkan persiapan kehidupan normal baru bersama endemi Covid-19 dengan penguatan infrasturktur kesehatan dan
pemulihan ekonomi.
Diketahui bahwa Pemkot Surabaya mulai fokus melakukan penguatan infrastruktur kesehatan dan upaya pemulihan ekonomi, dengan menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai dengan standar herd immunity. Dimana jika kekebalan kelompok sudah terbentuk, maka melakukan kehidupan normal baru dengan beberapa kebijakan melonggarkan berbagai kegiatan seperti pendidik dan perdagangan atau bisnis UMKM, pasar, Mall, pelayanan publik, dan pusat-pusat roda ekonomi berputar, dibolehkan dengan Prokes.
Berdasarkan data dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu, 12 September 2021, capaian vaksinasi di Kota Surabaya sebesar 99,03 persen. Atau, sebanyak 2.196.071 warga yang telah dilakukan vaksinasi dosis pertama.
Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 64,2 persen atau 1.426.724 warga yang telah divaksin lengkap. Walaupun vaksin kedua belum mencapai 76 persen sebagai penguatan herd immunity, namun melonggarkan pembatasan untuk berbagai kegiatan sudah dibolehkan.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengatakan, capaian vaksinasi tersebut juga memberikan dampak positif berupa melandainya angka infeksi Covid-19 di Kota Surabaya, karena sudah terbentuk herd immunity.
Cak Ji –panggilan akrab Armuji–, Minggu (12/9/2021) menyatakan bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, jajaran Pemkot Surabaya, TNI, Polri, Badan Usaha dan seluruh warga Kota Surabaya turut bangga atas capaian vaksinasi yang secara optimal berdampak positif menekan laju infeksi Covid-19.
Hingga kini, capaian vaksinasi Kota Surabaya tertinggi di Jawa Timur. Bahkan kesadaran masyarakat terhadap vaksinasi juga meningkat seiring dengan dorongan untuk mendukung upaya-upaya pemulihan ekonomi.
Oleh karena itu, Pemko Surabaya terus mendorong UMKM di kampung dan kecamatan-kecamatan untuk menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya. Sebab kolaborasi antara pemerintah kota, badan usaha hingga UMKM, memberikan gairah kebangkitan ekonomi di Kota Surabaya.
Apalagi, berdasarkan data tanggal 11 September 2021 yang saya terima, RT Zona Merah di Surabaya yang ditemukan angka konfirmasi positif lebih dari satu orang hanya ada 4 RT dan sebanyak 10.219 RT sudah Zona
Hijau.
Persiapan menuju kehidupan normal baru bersama endemi Covid-19,
berharap agar warga tidak melakukan euforia berlebihan. Masyarakat diimbau agar tetap disiplin menerapkan Prokes untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Selain itu, melalui rumah sehat tetap melaksanakan tracing dan testing, agar menjadi penguatan membangun kekebalan kelompok/masyarakat.
Kesungguhan Kota Surabaya patut mendapat acungan jempol. Sebab akan segera mewujudkan kegiatan masyarakat dengan normal baru bersama endemi Covid-19, dengan menjaga dan mengawal melalui testing dan tracing. Juga tidak kalah penting menguatkan pemulihan ekonomi di kampung-kampung. Inilah kehebatan Kota Surabaya melawan Covid-19 dengan gotong royong.