Persekutuan Islam-Kristen Pasti Terjadi (Bagian 2-Tamat)

Persekutuan Islam-Kristen Pasti Terjadi (Bagian 2-Tamat)
Anwar Hudijono

Kenapa? Karena Yahudi paling keras memusuhi Islam sampai akhir zaman. Yahudi memang sudah memutuskan mengambil posisi sebagai musuhnya Allah, malaikat, rasul, jibril dan Mikail. (Quran: Al Baqarah 98).

Golongan Kristen ada yang menipu Nabi. Mereka meminta Nabi mengirim pendakwah untuknya. Ternyata mereka membunuh para pendakwah itu. Tetapi Nabi tidak mengirim pasukan untuk menghukum mereka. Padahal saat itu kaum muslimin sudah sangat kuat. Nabi melakukan doa qunut nazilah.

Demikian pula ketika menghadapi golongan Kristen Najran yang menganggap penjelasan Quran tentang Isa Al Masih adalah bohong. Nabi mengajaknya bermuhabalah. Minta keadilan Allah. Siapa yang berbohong akan mendapat laknat Allah dunia akhirat.

Nabi mengucapkan muhabalah lebih dulu. Kaum Kristen melihat ada tanda-tanda alam berupa mendung merah berarak-arak seolah hendak menggulung bumi. Mereka tahu bahwa Nabi di pihak yang benar, sementara Kristen Najran yang bohong tentang Isa. Akhirnya golongan Kristen itu memilih tidak meneruskan muhabalah dan sebagai gantinya membayar denda.

Peristiwa muhabalah yang diabadikan Quran itu adalah tonggak monumental kemenangan Nabi atas kaum Kristen tanpa pertumpuhan darah.

Pasukan Islam juga perang melawan pasukan Romawi Timur, yang dikenal sebagai Perang Mu’tah tahun ke-8 hijriyah. Romawi Timur adalah pusat Kristen Ortodoks. Tentara Islam berjumlah 3.000 orang. Melawan 200.000 tentara musuh yang terdiri dari 100.000 tentara Romawi Timur, 100.000 tantara Arab Kristen digabung kaum musyrik.
Penyebab perang karena penguasa lokal di Syam (sekarang meliputi Suriah, Palestina, Yordania dan Lebanon) membunuh utusan Nabi menyampaikan surat dakwah ke Gubernur Syam. Perang berakhir sama-sama mundur.

Ada golongan Kristen yang sangat dekat dan dihormati Nabi. Pada saat mereka bertemu Nabi di Medinah, Nabi mengijinkan mereka melakukan ibadah di dalam Masjid Nabawi. Sikap Nabi itu bisa dipersepsi bahwa terhadap golongan Kristen tertentu, Nabi bersikap mawaddah.

Mungkin itulah cara Nabi menjaga potensi kodrati ini. Karena umat Kristen akan menjadi Islam itu cuma tinggal selangkah lagi.

Al Maidah 83

Sungguh apa yang dikehendaki Allah itu pasti terjadi. Hal itu ditegaskan di Quran surah Al Maidah 83.
“Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al Quran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad).”

Perwujudan kepastian Allah saat ini semakin jelas. Jumlah umat Kristen yang menjadi mualaf semakin banyak. Contohnya di Amerika dan Eropa jumlah umat Isam terus meningkat sangat pesat. Di Moskow saja pada saat Uni Soviet bubar tahun 1991, jumlah umat Islam hanya 60.000. Kini jumlah totalnya lebih 3 juta orang.

Bukan itu saja. Jumlah mesjid bertambah pesat. Yang elok, justru banyak mesjid itu bekas gereja yang dijual kemudian dibeli umat Islam.

Saya pikir yang dipersepsi Syekh Imran Hossein itu hanya salah satu opsi saja bahwa yang akan jadi sekutu Islam adalah Kristen Ortodoks. Menurut saya, dari golongan apapun, umat Kristen yang berjiwa Hawariyun (pengikut yang taat kepada Nabi Isa), akan masuk Islam. Mereka akan patuh terhadap Isa yang menjadi saksi kebenaran Nabi Muhammad.

Dasarnya Quran surah As Shaf ayat 6.
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ‘Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata bahwa itu adalah sihir yang nyata.”

Masalahnya hanya persoalan waktu. Kita tunggu. Tapi kebanyakan manusia suka tergesa-gesa. “Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu.” (Quran: At Taubah 52).

Astaghfirullah. Rabbi a’lam (Tuhan lebih tahu)

Mohon jangan langsung like and share tulisan ini. Jangan langsung membenarkan. Monggo dipahami secara kritis. Di era pandemi ini yang kian gelap ini merupakan keharusan berpikir kritis, cerdas, untuk menjaga akal sehat dan mengembangkan bashirah. (Penulis tinggal di Sidoarjo).