Tanaman sejenis umbi-umbian dengan tumbuh di lahan hutan atau pekarangan, tanaman Porang kini menjadi pritoitas produksi untuk eksport dan menjadi primadona bangsa dan negara memperkuat perekonomian lokal dan nasional.
Tanaman Porang di wilayah Mataraman terutama Nganjuk dan Magetan sudah lama kesohor 5 tahun terakhir menjadi primadona, karena menjadi tanaman berkualitas untuk eksport ke sejumlah negara.
Sejumlah petani tanaman Porang tiba-tiba menjadi petani sukses baru. Bahkan banyak petani baru mulai menekuni menanam Porang.
Kamis (19/8/2021) setelah
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau fasilitas pabrik pengolahan Porang PT Asia Prima Konjac, di Kab Madiun, menegaskan bahwa Porang merupakan makanan sehat masa depan karena rendah kalori, rendah karbohidrat, dan rendah kadar gula.
Selain itu, prospek tanaman Porang sangat terbuka lebar, terutama untuk eksport. Bahkan
tanaman Porang per hektar bisa menghasilkan 15-20 ton.
Kemudian hasilnya per musim tanam, pada musim tanam pertama itu bisa sampai Rp40 juta dalam kurun 8 bulan. Tetapi Pemerintah mengharapkan hasil panen diproduksi lebih dahulu atau diubah sudah menjadi bahan baku jadi atau setengah jadi.
Pemilihan Pemerintah mengeksport tanaman Porang dalam bentuk bahan baku jadi atau setengah jadi, supaya dapat menambah nilai tambah bagi petani, juga membuka lapangan kerja baru.
Salah satu kelebihan Porang ke depan akan
menjadi makanan sehat juga bisa menjadi pengganti beras yang lebih sehat, karena kadar gulanya sangat rendah.