Sehingga Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk serius dalam mengembangkan komoditas baru ini.
Juga meminta untuk tidak mengekspor porang dalam bentuk mentahan, tetapi sudah dalam bentuk barang jadi, seperti tepung dan beras porang.
Presiden Jokowi juga melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi. Selain itu, menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani tanaman Porang.
Diketahui, tanaman Porang atau dalam bahasa Latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks.
Porang biasanya diolah menjadi beras, shirataki, bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup. Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik.
Prioritas eksport produk dari tanaman Porang, dan kini menjadi primadona petani karena bernilai tambah ekonomi sangat signifikan, jangan sampai ke depan setelah semua sudah berjalan lancar dan baik, maka petani tanaman Porang justru mengalami kemerosotan karena kebijakan yang kurang memihak.
Jangan sampai “lagu lama” berputar kembali, sebelum populer menjadi pilihan, sang primadona dan punya nilai tambah sangat baik. Setelah berubah menjadi produk jadi atau setengah jadi, justru petani tanaman Porang semakn merosot, karena menghadapi permainan harga atau kebijakan yang merugikan.
Semoga harapan untuk tanaman Porang ini, tetap menjadi prioritas eksport dalam bentuk produk jadi yang semakin meningkatkan nilai tambah bagi petani dan semakin menjadi primadona, Juga meningkatkan keuntungan bagi pengusaha dan Pemerintah dalam mengawal lapangan kerja dan kebangkitan sekaligus pemulihan ekonomi nasional.