Menurutnya, jika pasien lebih memilih untuk melakukan isoman di rumah, maka akan sulit untuk memantau kondisi sebenarnya dari pasien.
“Bapak KASAL mengingatkan, untuk siapapun yang sakit, yang isoman harus diarahkan di tempat-tempat isolasi yang memang itu dipergunakan untuk pengecekan selanjutnya. Nantinya akan mudah melaksanakan perawatan, pengawasan, pengontrolan, sampai dengan akhirnya mereka semua akan sembuh dari penyakit Covid-19 ini ,” tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya RS Lapangan itu dapat bermanfaat bagi masyarakat dan juga dapat membantu mengurangi beban pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Namun, ia juga berharap agar RS Lapangan ini nantinya tidak sampai digunakan. “Kalau tidak digunakan kan artinya tidak ada yang sakit. Tapi kalau ada yang sakit, mari kita gunakan bersama-sama sesuai dengan mekanisme yang ada di RSAL dr. Ramelan,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, masih banyak warga yang memilih untuk melakukan isoman di rumah.
Maka dari itu, dengan tambahan RS Lapangan dari TNI AL, masyarakat dapat dirujuk ke sana dan mendapatkan perawatan oleh nakes.
“Kita imbau masyarakat untuk tidak isoman di rumah, mereka bisa isoman di RS Lapangan ini ataupun RS yang sudah disediakan lainnya. Karena apa? Di sana sudah ada nakes yang memantau, sehingga sembuhnya bisa lebih cepat,” katanya.
Eri pun menyampaikan terima kasih kepada Pangkoarmada II dan Kepala Staf AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono atas berdirinya RS Lapangan milik TNI AL ini.
Menurutnya, RS Lapangan ini akan sangat meringankan beban Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19.
“Insya Allah langkah-langkah strategis dari Bapak Pangkoarmada II, saya yakin Surabaya semakin cepat untuk memutus mata rantai Covid-19 ini. Matur nuwun Bapak Kasal dan Bapak Panglima,” tukasnya. **