Tajuk  

Istighotsah dan Shalawat Burdah Mujarab dalam Keadaan Darurat

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Istighotsah dan Shalawat Burdah Mujarab dalam Keadaan Darurat
Djoko Tetuko Abdul Latief

Diketahui Perang Badar Allah SWT menurunkan keajaiban dimana pasukan Islam dengan jumlah kecil mendapat kemenangan tanpa merasa menang. Demikian pula Sunan Ampel bersama 7 santri setelah Istighotsah diberi kemenangan tanpa merasa menang.

Istighotsah pada perkembangannya banyak diberikan tambahan kumpulan doa, supaya lebih memantapkan umat dalam memohon kepada Allah SWT.

Khusus menghadapi masa pandemi atau wabah penyakit dengan tingkat penularan dan kematian sangat mencekam, para ulama juga mempopulerkan membaca shalawat burdah.

Kebiasaan setiap ada wabah atau pandemi dengan membaca shalawat burdah di kampung-kampung kawasan muslim atau kampung kuno, dengan meyakini bahwa membaca shalawat burdah seperti Syech Al Bushiri ketika selesai menulis syair-syair burdah, dijumpai Rasulullah dan diberikan selimut dari jubah Nabi, kemudian sembuh dari sakit lumpuh total selama bertahun-tahun.

Hadratus Syech KH Hasyim Asy’ari salah satu pendiri Nahdaltul Ulama juga menyerukan setiap ada wabah penyakit dengan tanda-tanda infeksi menyerang tenggorokan hingga mengakibatkan suhu badan panas, memberikan fatwa melakukan doa dengan mengirim tawassul surat Al Fatihah dan shalawat kepada Nabi Muhammad, Khalifah Ali bin Abi Thalib, Fatimah Az Zahroh, Sayidina Hasan dan Husien (sebagai lima pilar tawassul)

Bacaan burdah, lima pilar tawassul, doa-doa dalam istighotsah dengan pengabdian secara total kepada Allah SWT semata dan memohon pertolongan Allah SWT. InsyaAllah pandemi segera berhenti.

Istighotsah dengan membaca shalawat burdah, membaca lima pilar tawassul, membaca doa perang badar zaman Rasulullah SAW, InsyaAllah menjadi obat mujarab dalam mengatasi keadaan darurat, pada masa PPKM Darurat saat ini.