Selain Gedung Diklat ASN, Pemkab Banyuwangi juga menggunakan Dormitory Atlet untuk tempat karantiina pekerja migran yang baru tiba. Gedung Wanita juga disiapkan sebagai antisipasi jika Gedung Diklat ASN tidak cukup menampung pasien OTG.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono menjelaskan, selain menyiapkan tambahan tempat tidur di pusat isolasi, pihaknya juga terus menyiapkan penambahan kapasitas ruang ICU covid-19 di rumah sakit rujukan covid 19 maupun untuk ruang rawat inap isolasi.
“Tadi kami ada pertemuan, dan semua sepakat masing-masing akan menambah tempat tidur, selain di ICU juga untuk ruang isolasi di RS. Ini untuk antisipasi,” ujar Rio, panggilan akrab Widji Lestariono.
Terkait peningkatan kasus aktif di Banyuwangi, pihaknya mengakui bahwa ini adalah konsekuensi dari tes dan tracing (penelusuran) yang gencar dilakukan para tenaga kesehatan. Setiap muncul kasus positif, pihaknya terus melakukan tracing sebagai upaya memutus laju penyebaran virus corona dari kontak erat pasien.
“Tracing terus kita lakukan setiap muncul kasus. Risikonya memang angka kasus aktif terus meningkat, namun kami tidak menutup-nutupi karena ini demi keamanan kita bersama,” pungkas Rio. (*)