Masih kata Ning Ita, pemberian vaksinasi kepada pelaku transportasi umum tidak hanya diperuntukkan bagi warga yang berdomisili di Kota Mojokerto saja. Namun, warga di luar Kota Mojokerto yang bekerja di wilayah Kota Mojokerto, diperbolehkan untuk menjalani vaksinasi secara gratis dari pemerintah daerah. Sedangkan untuk remaja di atas 18 tahun, pemerintah daerah melalui dinas pendidikan telah mendata secara menyeluruh, bahwa vaksinasi akan diberikan kepada pelajar kelas tiga SMA/SMK.
“Kami menargetkan, vaksinasi tahap empat ini sebanyak 19.050 dapat terselesaikan pada akhir Juni ini. Oleh karena itu, kami sangat memaksimalkan dengan baik agar vaksinasi ini dapat terselenggara dengan sukses. Mengingat, pelaksanaan vaksinasi di Kota Mojokerto telah mencapai 70 persen. Untuk itu, kami kerahkan semua kemampuan, tentunya dengan sinergitas dari para Kader Bina Keluarga Lansia, Relawan, Kader Kesehatan, agar mereka dapat memberikan motivasi, stimulus kepada masyarakat supaya mau melaksanakan vaksinasi. Karena, seyogyanya vaksinasi itu aman,” tegasnya.
Wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini melanjutkan, pemberian vaksinasi kepada masyarakat setiap harinya ditargetkan minimal sebanyak 1.180 orang dengan jumlah vaksinator atau tenaga medis sebanyak 164 orang. Sedangkan fasilitas kesehatan yang disediakan untuk pelaksanaan vaksinasi ada di 6 rumah sakit, 2 klinik pemerintah (TNI/Polri) dan 1 klinik swasta. Adapun pemberian vaksinasi secara gratis ini, masyarakat dapat mendaftarkan secara online melalui layanan gayatri.mojokertokota.go.id.
“Kami buka pendaftaran selama 24 jam penuh, baik akhir pekan maupun hari biasa. Untuk pelayanan vaksinasi, kami lakukan selama seminggu penuh. Jadi, hari Minggu petugas akan tetap melayani vaksinasi. Untuk daftarnya pun sangat mudah, masyarakat cukup mengakses laman Gayatri Mojokerto Kota melalui smartphone, kemudian ikuti alurnya. Seperti, pemilihan Faskes, isi data pribadi. Kalau sudah, buktinya disimpan untuk ditunjukkan saat pelaksanaan vaksinasi kepada petugas. Pemberian baksinasi ini bukan berarti kita abai dengan protokol kesehatan, namun tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)