Tajuk  

Tragedi 1/3 Manusia Mati karena Panas Keghaiban Allah SWT

Tragedi 1/3 Manusia Mati karena Panas Keghaiban Allah SWT

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi WartaTransparansi

Peristiwa kelahiran dan kematian mutlak hanya Hak Allah SWT semata. Jika ada diantara hambaNya diberi kelebihan mengetahui, itupun dalam keterbatasan dengan berbagai ikhtiar lahir maupun batin.

Tetapi bahwa sesungguhnya peristiwa apapun di dunia ini, maka wajib bagi umat manusia menetapkan serta memantapkan keimanan bahwa semua itu atas kehendak Allah semata, atas keghaiban Allah semata, atas ketentuan dari Allah semata.

Mengingat semua sudah tertulis dalam ketentuan, dan manusia hanya terbatas dan sedikit yang mampu memohon perubahan. Karena keinginan mengubah ketentuan menjadi lebih baik membutuhkan persyaratan tidak mudah.

Kekuasaan Allah SWT dengan berbagai bentuk ujian sudah dijelaskan pada surat Al-Baqarah (ayat 284-286),
sebagaimana Tafsir Al-Wajiz dilansir dari
tafsirweb.com,

Milik Allah itu segala sesuatu di langit dan bumi baik berupa kerajaan, makhluk dan juga aturannya. Jika kalian menampakkan atau menyembunyikan kejahatan atau keburukan kepada manusia, maka Allah akan menghisab dan membalas kalian atas hal tersebut.

Dia (Allah) memberikan ampunan dan siksaan kepada hamba-hambaNya yang dikehendaki. Dan Allah itu Maha kuasa atas segala sesuatu. Hisab itu tidak hanya dilakukan karena suatu niat, dan niat itu tidak berhubungan dengan anggapan, perkataan atau tindakan, melainkan berhubungan dengan beberapa perkara yang tempatnya mutlak berada dalam hati seperti meragukan Allah atau agama, munafik, berdusta, riya’, atau menyembunyikan kesaksian. Inilah hal-hal yang akan dihisab dari manusia (tafsir ayat 284)

Nabi SAW beriman kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya, begitu juga orang-orang mukmin. Masing-masing mereka beriman hanya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab yang telah diturunkan, dan para rasul yang menyampaikan risalah yang diturunkan kepada mereka.

Mereka berkata: “Kami orang-orang mukmin tidak membedakan-bedakan para rasul antara satu dengan yang lainnya, namun kami mengimani mereka semua”

Nabi dan orang-orang mukmin berkata: “Kami memperhatikan dan menaati perintah, maka ampunilah kami wahai Tuhan, Hanya kepadamulah tempat kembali dan berlindung ketika hari kebangkitan” Ayat ini turun setelah ayat {Lillahi maa fissamawati wa ma fil ardhi …} ketika para sahabat beranggapan bahwa mereka akan disalahkan hanya karena niat.

Lalu rasulullah SAW bersabda kepada mereka: “Apakah kalian akan mengucapkan perkataan sebagaimana ahli kitab “Kami mendengar dan kami mengingkarinya”? (Jangan!) Tapi katakanlah “Sami’naa wa Atha’na …”” (tafsir ayat 285)

Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya. Baginya itu pahala atas perbuatan baik yang dia usahakan, baginya pula dosa atas perbuatan buruk yang dia usahakan.

Orang-orang mukmin berkata: “Wahai Tuhan, janganlah engkau menghukum Kami atas kelupaan yang kami lakukan bukan karena kehendak kami, dan juga kesalahan dalam tindakan yang tidak sesuai dengan niatan kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami sesuatu yang tidak mampu kami pikul, yang di dalamnya mengandung penderitaan berlebih tidak seperti biasanya.

Rahasiakanlah dosa-dosa dan kesalahan kami, berilah kami rahmat yang luas dengan keutamaan dan kamuliaanMu. Engkaulah wali (Dzat yang diserahi segala urusan kami) dan penolong kami, jadi selamatkanlah kami atas kaum yang mengingkari nikmatMu, yang menyembah selainMu.”

Dalam hadits shahih dijelaskan dari Nabi SAW bahwa setelah masing-masing doa ini diucapkan Allah SWT berfirman “Sungguh Aku telah mengabulkannya”. Dan Jibril berkata kepada Nabi SAW: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang telah diberikan kepadamu yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelum dirimu, yaitu surah Al-Fatihah, dan ayat-ayat terakhir surah Al-Baqarah. Kamu tidak akan pernah bisa membaca satu huruf pun dari ayat-ayat itu kecuali kamu diberinya” (tafsir ayat 286)

Jurnal Nature Climate Change, Senin (31/5/2021) edisi sebuah studi
bahwa lebih dari sepertiga kematian akibat panas dunia setiap tahun disebabkan langsung oleh pemanasan global,

Mengutip Medical Xpress, Kamis (3/5/2021), jumlah
itu setara sekitar 9.700 orang per tahunnya hanya dari kota-kota itu, tetapi jauh lebih banyak angka dari seluruh dunia. Menurut studi terbaru yang menghitung biaya manusia akibat perubahan iklim.