SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 (dimutakhirkan 5,9 SR) yang terjadi di kabupaten Blitar Jawa Timur pada Jumat (21/5/2021) lalu, telah memporak porandakan ratusan rumah penduduk dan fasilitas umum.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Yanuar Rachmadi mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki bersumber dari laporan BPBD kabupaten/kota se Jawa Timur gempa telah mengakibatkan 1.240 rumah mengalami rusak. Terdiri 903 unit rumah mengalami rusak ringan, 292 rumah rusak kategori sedang dan 45 unit rumah rusak berat.
Selain mengakibatkan kerusakan ratusan rumah penduduk, Gempa bumi yang terjadi pada sekitar pukul 19.09 malam itu juga mengakibatkan 55 fasilitas umum rusak dan 3 orang luka ringan hingga berat.
“BPBD Provinsi bersama dinas terkait tengah melakukan evaluasi dan menghitung berapa kerugian yang ditimbulkan akibat gempa Blitar. Hasil evaluasi sementara, gempa kabupaten Blitar sebenarnya tidak banyak mengalami kerusakan,” ungkap Yanuar Rachmadi di Surabaya, Senin (24/5/2021).
Artinya kerusakan yang terjadi lebih karena akibat gempa yang terjadi di Malang selatan sebelumnya. Saat itu, banyak rumah sudah retak retak, lalu disusul gempa Blitar.
Pihaknya memerinci, di Blitar sedikitnya ada 598 unit rumah rusak dan 34 unit fasilitas umum dan 1 orang luka berat. Di Malang terdapat 486 unit rumah, fasilitas umum 23 unit dan satu orang mengalami luka ringan dan di Kota Malang hanya satu unit rumah mengalami rusak.
Sedangkan di kabupaten Pasuruan tercatat 54 unit rusak dan mengakibatkan 4 unit fasilitas umum mengalami rusak dan satu orang luka ringan. Di Kota Blitar 13 unit rumah mengalami kerusakan.
Sementara di Jember hanya mengakibatkan satu unit fasilitas umum mengalami rusak. Dan di kabupaten Kediri hanya ada 3 unit rumah mengalami kerusakan. Di Lumajang 85 unit rumah. Sampai saat ini juga tidak ada warga yang mengungsi. (*)