Hasil Puasa Bahagia dan Membahagiakan Orang Lain

Disampaikan pada 1 syawal (Khutbah Idul Fitri) di Masjid Mujahidin DPD Golkar Jatim

Hasil Puasa Bahagia dan Membahagiakan Orang Lain
M. Sarmuji

Jadi andai kita merasa hidup kita penuh kepedihan, barangkali karena kita belum bisa mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan kepada kita. Coba kita syukuri apa yang ada terlebih dahulu, Insya Allah bahagia akan terus menyusulnya.

​Terhadap nikmat Allah SWT kita diperintahkan untuk mensyiarkannya untuk memperluas kebahagiaan yang kita miliki sehingga orang lainpun juga merasakan kebahagiaan seperti yang kita rasakan. Fa amma bini’mati rabbika fahadits (QS ad duha : ayat 11). Allah menyukai bekas tanda-tanda nikmat yang diberikan kepada kita.

Seseorang yang diberikan nikmat harta tanda-tanda nikmatnya adalah bersedekah memperbanyak jariah. Bahkan untuk hal kecil kita diajarkan untuk memperbanyak kuah gule jika kita memasak agar bisa diberikan kepada tetangga. Hal serupa juga dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Nabiyullah Ibrahim selalu mengajak orang lain untuk makan bersama sebagai cara beliau utuk memperluas nikmat dengan mengajak orang lain untuk bisa merasakan nikmatnya makanan.

​Seseorang yang diberikan ni’mat atau fadlilah kekuasaan dituntut untuk membuat kebijakan. agar orang lain mendapatkan manfaat dari nikmat yang diberikan Allah kepada yang diberikan kekuasaan. Kekuasaan haruslah menjadi kekuatan yang menolong sebagaimana dalam surat al-isra (dan anugerahilah aku dari sisimu kekuatan yang menolong).
Allahu akbar allahu akbar walillahilhamdu.

​Jika kita menyadari benar bahwa tujuan berpuasa agar kita bersyukur dan rasa syukur atau bahagia itu harus ditularkan kepada orang lain maka keberhasilan kita berpuasa sebulan penuh akan tampak jika kita selama bulan-bulan berikutnya bisa berbagi kebahagiaan dengan sesama. Di dalam tradisi kita syukuran pasti mengajak orang lain. Tidak disebut syukuran jika beli sendiri dinikmati sendiri. Lebih celaka lagi jika dinikmati sendiri tapi dipertontonkan kepada orang lain.

​Karena itu marilah kita terus berbagi kebahagiaan sebagai tanda syukur sekaligus tanda bahwa puasa kita sebulan penuh berhasil kita jalani. (*)