PALU (WartaTransparansi.com) – Sejumlah kasus kejahatan dan kekerasan menimpa anak di bawah umur pada penyintas bencana di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) kerap terjadi.
“Kami menemukan bahwa banyak teman-teman peyintas, terutama perempuan dan anak yang mengalami kekerasan. Relawan kami terima laporan-laporan perkawinan anak, laporan kekerasan, yang dilaporkan pada ruang ramah perempuan dan anak,” ungkap Koordinator Libu Perempuan Anak Sulteng, Dewi Rana, Senin (22/3/2021) mengutip rri.co.id.
Dewi mengatakan, kasus kekerasan anak pada penyintas bencana, itu terjadi di tempat pengungsian, maupun hunian sementara (huntara).
“Karena itu perlu ada pelibatan masyarakat secara terpadu di bawah koordinasi dinas terkait, serta monitoring dan evaluasi terhadap setiap program pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu, Irmayanti Petalolo, mengakui kompleksitas persoalan anak hingga saat ini belum terselesaikan secara menyeluruh.